Jemaah Umrah Sumbar Gunakan Sertifikat Meningitis Aspal, Satu Tewas

Padang, IDN Times - Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Padang menemukan belasan jemaah umroh yang menggunakan sertifikat vaksin meningitis Aspal dalam rentang November hingga Desember 2024.
Bahkan, salah seorang jemaah umroh yang menggunakan sertifikat vaksin meningitis aspal tersebut didapati meninggal dunia di dalam pesawat.
"Yang meninggal dunia itu kejadiannya pada tanggal 22 Desember lalu dan saat kami lakukan pengecekan, ternyata jemaah tersebut memiliki sertifikat, tetapi tidak divaksin," kata Kepala BKK Kelas 1 Padang, Mawari Edy saat dihubungi IDN Times, Jumat (3/01/2025).
1. Sertifikat vaksin meningitis aspal

Mawari menjelaskan, sertifikat vaksin meningitis yang digunakan oleh jemaah umroh dari Sumatra Barat yang ditemukan kebanyakan asli. Hanya saja, para jemaah tersebut tidak disuntik vaksin meningitis.
"Kalau di Padang ini baru ditemukan sertifikat vaksin meningitis palsu itu sejak akhir November lalu, tapi kami sudah melakukan monitoring itu sejak Juli 2024 lalu," katanya.
Ia mengatakan, setelah dilakukan pengecekan, pihaknya menemukan adanya belasan sertifikat vaksin meningitis palsu dalam setiap keberangkatan jemaah umroh dari Sumatra Barat.
"Kalau jumlah spesifiknya tidak bisa saya rilis, tetapi dalam setiap keberangkatan itu ada belasan sertifikat palsu yang kami temukan," katanya.
2. Jemaah meninggal dunia tanpa vaksin

Mawari menjelaskan, pada 22 Desember lalu, ada 2 orang jemaah umroh dari Sumatra Barat yang meninggal dunia saat sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Salah satu jemaah yang meninggal dunia itu memang memiliki sertifikat vaksinasi, tetapi tidak divaksin," katanya.
Menurutnya, setelah dilakukan penelusuran, sertifikat vaksin itu dikeluarkan oleh salah satu klinik yang ada di luar Sumatra Barat.
"Untuk melakukan penindakannya, kami berkoordinasi dengan BKK daerah lain dan sudah dinyatakan tidak boleh lagi mengeluarkan sertifikat vaksin meningitis," katanya.
3. Pentingnya vaksin meningitis

Mawari mengimbau masyarakat yang ingin berangkat ke makkah untuk melaksanakan ibadah umroh untuk mengikuti aturan vaksinasi meningitis.
"Itu kan sudah menjadi aturannya. Jadi harus melakukan vaksinasinya. Kalau tidak melakukan vaksinasi, maka kerugiannya tidak memiliki kekebalan dan itu akan merugikan diri sendiri dan keluarga," katanya.