Jelang Idul Adha, Pemprov Sumbar Perketat Pemeriksaan Hewan

- Dinas Peternakan Sumatra Barat memperketat pemeriksaan hewan sebelum Idul Adha untuk hindari penularan penyakit.
- Delapan titik lokasi check point di perbatasan provinsi digunakan untuk cek dokumen dan vaksinasi hewan dari provinsi lain.
- Seluruh dinas di Sumatra Barat diminta melakukan pengawasan terhadap ternak yang masuk ke pasar dan kandang-kandang milik pengepul.
Padang, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatra Barat memperketat pemeriksaan hewan yang masuk ke daerah tersebut sebelum Idul Adha mendatang.
Hal tersebut dilakukan agar hewan seperti sapi, kambing, kerbau dan domba yang masuk ke Sumatra Barat diyakini tidak terpapar penyakit menular yang bisa merugikan masyarakat nantinya.
"Kita melakukan berbagai hal untuk melakukan pengawasan terhadap hewan yang akan masuk ke Sumatra Barat menjelang lebaran Idul Adha mendatang," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Ventiliner, Muhammad Kamil kepada IDN Times.
1. Lakukan pengawasan di 8 titik check point

Kamil mengatakan, hal pertama yang dilakukan adalah memaksimalkan delapan titik lokasi check point yang ada di setiap perbatasan Sumatra Barat dengan provinsi lainnya.
"Untuk lokasi check point ini ada di Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Solok Selatan, Pasaman Barat, Pasaman dan Kabupaten Limapuluh Kota," katanya.
Lokasi check point tersebut menurut Kamil berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kesehatan hewan yang dibawa dari provinsi lain.
"Setiap melakukan vaksinasi kan pemilik hewan akan diberikan tanda sudah melakukan vaksinasi. Itulah yang akan kami lakukan pengecekannya," katanya.
Jika ada hewan yang belum divaksin, maka pihaknya sudah menyediakan vaksin penyakit menular di lokasi ceck point tersebut dan bisa langsung diberikan kepada hewan yang akan dibawa.
2. Lakukan pemantauan di pasar ternak dan pengepul

Selain itu, Kamil menjelaskan, pihaknya sudah memberikan instruksi kepada seluruh dinas di Kabupaten atau Kota yang ada di Sumatra Barat untuk melakukan pengawasan.
"Tim itu memantau setiap ternak yang masuk ke pasar ternak dan juga kandang-kandang milik pengepul yang ada di Sumatra Barat untuk melakukan pengecekan," katanya.
Menurutnya, pengecekan yang dilakukan juga hampir sama dengan yang dilakukan di lokasi ceck point. Berkaitan dengan dokumen vaksinasi yang dimiliki oleh pemilik ternak.
"Jika ada hewan yang belum divaksin, tim yang melakukan pemantauan juga bisa langsung memberikan vaksinasi kepada hewan tersebut nantinya," katanya.
3. Imbau pengurus masjid minta dokumen kesehatan hewan

Selain itu, Kamil mengimbau agar penyelenggara kurban seperti pengurus masjid, musala dan pihak lainnya untuk meminta dokumen kesehatan hewan kepada penjual nantinya.
"Dengan begitu, dipastikan bahwa hewan yang akan dijadikan hewan kurban nantinya bebas dari penyakit dan aman untuk dikonsumsi," katanya.