Hasil Lab Keracunan Massal MBG di PALI: Tempe dan Air Terkontaminasi

- Dinkes PALI konfirmasi temuan bakteri Staphylococcus aureus di tempe goreng melebihi ambang batas aman.
- Sampel makanan bebas dari zat atau bakteri berbahaya, meski mengandung Staphylococcus aureus, dan kandungan E coli masih dalam ambang batas aman.
- Kualitas air bersih yang digunakan juga diuji, hasilnya menunjukkan kandungan total coliform dan E coli melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan.
Penukal Abab Lematang Ilir, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengkonfirmasi temuan hasil pemeriksaan laboratorium terkait kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Talang Ubi. Tempe goreng yang menjadi bagian dari menu Makanan Berbasis Gizi (MBG) diketahui mengandung bakteri Staphylococcus aureus melebihi nilai ambang batas aman sebanyak 45.000 CFU/gram.
"Nilai tersebut jauh melampaui ambang batas aman berdasarkan Permenkes RI Nomor 2 Tahun 2023 yang hanya memperbolehkan kurang dari 100 CFU/gram," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI Andre Fajar Wijaya, Sabtu (17/5/2025).
1. Pastikan tidak ada bakteri berbahaya dari keseluruhan menu

Meski ada temuan bakteri Staphylococcus aureus, Andre memastikan pemeriksaan sampel makanan yang terdiri dari nasi, ikan tongkol suwir, sayur labu jagung dan tempe goreng yang ada tidak mengandung zat atau bakteri berbahaya.
"Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sampel bebas dari formalin, Salmonella, Shigella, dan Vibrio cholera. Selain itu, kandungan E coli masih berada dalam ambang batas aman sesuai standar kesehatan," jelas dia.
2. Air yang digunakan di dapur MBG diduga terkontaminasi

Selain makanan, pemeriksaan laboratorium juga dilakukan dengan menguji kualitas terhadap sumber air bersih yang digunakan. Adapun dua sampel yang diambil dari lokasi dapur MBG yang ada diketahui menggunakan air dari sumur bor maupun air PAM.
"Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan total coliform dan E coli dalam air tersebut melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan," jelas dia.
3. BGN minta penyedia MBG lakukan evaluasi

Diberitakan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana mengatakan akan mengevaluasi pihak vendor yang melayani program MBG di PALI. Evaluasi tersebut dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Diharapkan vendor dapat menjaga Standard Operating Procedure (SOP) nya dengan memilih bahan baku yang baik dan pemasakan lebih singkat serta delivery tepat waktu," jelas dia.