Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gubernur Sumsel Dorong Percepatan Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat

Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru Palembang (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Boom Baru Palembang (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)
Intinya sih...
  • Aktivitas pelabuhan di dalam kota sudah tidak memadai
  • Dorong perusahaan tak hanya ambil hasil alam Sumsel
  • Sumsel dinilai membutuhkan pelabuhan baru

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel Herman Deru mendorong realisasi pembangunan pelabuhan baru di kawasan Tanjung Carat, Banyuasin. Menurutnya, di tengah target peningkatan produktivitas hasil pertanian Sumsel dinilai membutuhkan pelabuhan khusus ekspor yang dapat menjangkau lebih luas pasar dunia.

Ia menilai, Pelabuhan Boom Baru yang berada di tengah kota Palembang sudah tidak relevan lantaran proses sedimentasi di sungai Musi. Kondisi ini menyulitkan kapal-kapal besar untuk bersandar mengangkut komoditas yang ada.

"Beberapa target besar yang sedang kita hadapi yakni peningkatan produktivitas pangan dan Pelabuhan Tanjung Carat karena ini cita-cita besar kita," ujar Deru, Sabtu (28/6/2025).

1. Aktivitas pelabuhan di dalam kota sudah tidak memadai

Aktivitas bongkar muat barang impor di Pelabuhan Boom Baru Palembang (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)
Aktivitas bongkar muat barang impor di Pelabuhan Boom Baru Palembang (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)

Deru menjelaskan, aktivitas truk dan kendaraan besar yang melintas di dalam kota Palembang turut menjadi persoalan. Masyarakat dinilai resah saat truk-truk tersebut beraktivitas menuju kawasan pelabuhan sehingga dibutuhkan pelabuhan baru yang lebih tertata dan terintegrasi.

"Setiap saat kita melihat kecelakaan mobil-mobil besar karena masuk ke kota. Maka itu, kita perlu pelabuhan baru," ungkap dia.

2. Dorong perusahaan tak hanya ambil hasil alam Sumsel

Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)
Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Deru meyakini, adanya pelabuhan baru, Sumsel akan menikmati hasil ekspor secara langsung. Dirinya menyoroti selama ini kekayaan alam lari ke daerah lain karena banyak perusahaan yang beroperasi di luar Sumsel.

"Kita ini punya kebunnya, kena pencemaran lingkungannya, namun pajaknya ke Jakarta karena kantornya berpusat di sana. Semoga ini menjadi bahasan bahwa bagaimana perusahaan NPWP-nya di daerah," jelas dia.

3. Sumsel dinilai membutuhkan pelabuhan baru

Aktivitas di pelabuhan boom baru (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)
Aktivitas di pelabuhan boom baru (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)

Diberitakan, PT Pelindo Regional II Palembang menilai langkah pembangunan pelabuhan baru merupakan terobosan yang tepat. Masalah sedimentasi di Sungai Musi menjadi penilaian Palembang memerlukan pelabuhan baru.

Meski begitu, Pelindo menilai Boom Baru masih bisa melakukan bongkar muat. Pihaknya menyerahkan permasalahan pengerukan Sungai Musi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai instansi yang berwenang.

Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, faktor penentuan lokasi Pelabuhan baru sangat dipengaruhi oleh aksesibilitas jaringan jalan dan transportasi menuju Pelabuhan baru, seperti yang direncanakan di sekitar Tanjung Carat.

Diketahui Lelabuhan Boom Baru memiliki luas lahan 24 hektare (Ha) dengan kapasitas panjang dermaga sekitar 771 meter, dan luas lapangan peti kemas mencapai 5,4 ha. Sedangkan Pelabuhan Tanjung Carat nantinya diproyeksikan memiliki luas 161 Ha.

Pemprov Sumsel menilai, kapal yang masuk ke perairan Sungai Musi memiliki panjang kapal hanya 6 meter. Sehingga satu kapal hanya membawa hasil ekspor Sumsel sebanyak 40 persen dari kapasitas. Dengan begitu, pengangkutan akan lebih maksimal jika dilakukan di pelabuhan baru yang memiliki kedalaman 12-18 meter sehingga kapal besar bisa bersandar. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us