Efisiensi Anggaran, Bagaimana Nasib Flyover Sitinjau Lauik?

- Dana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik tidak akan terkena dampak efisiensi anggaran menurut Anggota DPR RI, Andre Rosiade.
- Proses pengajuan kontrak untuk pembangunan flyover masih berlanjut dan sudah ditandatangani oleh Menteri PU.
- Pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi akan diajukan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) pada tahun 2026 mendatang.
Padang, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Andre Rosiade menyatakan, dana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik tidak akan terkena dampak efisiensi anggaran.
"Saya rasa untuk Sitinjau Lauik tidak akan terpengaruh dengan efisiensi anggaran tersebut dan Kementerian PU sudah mengkop anggaran untuk itu," katanya saat diwawancarai, Sabtu (8/2/2025) di Padang.
Andre mengatakan, proses pengajuan kontrak untuk pembangunan flyover tersebut sampai saat ini masih terus berproses.
1. Kontrak sudah ditandatangani menteri

Andre mengungkapkan, untuk kontrak pembangunan flyover tersebut sudah ditandatangani oleh Menteri PU dan akan diturunkan kepada Dirjen Bina Marga.
"Direktur Hutama Karya kemarin menyatakan bahwa sudah mendapatkan tanda tangan dari bapak menteri dan tinggal meminta tandatangan dari Dirjen Bina Marga," katanya.
Menurutnya, Direktur Hutama Karya akan menemui Dirjen Bina Marga pada Senin (10/2/2025) mendatang untuk bisa melakukan komunikasi dan penandatanganan kontrak tersebut.
2. Tidak terpengaruh efisiensi anggaran

Andre menyatakan, dana pembangunan flyover Sitinjau Lauik tersebut tidak akan terpengaruh oleh efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah.
"Karena ini merupakan konsepnya KPBU, saya rasa tidak akan berpengaruh terhadap pembangunan flyover Sitinjau Lauik tersebut," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah nantinya akan mencicil biaya pembangunan tersebut kepada Hutama Karya yang merupakan pemrakarsa dalam pembangunan tersebut.
3. Bagaimana dengan Tol Sicincin-Bukittinggi?

Sementara, untuk pembangunan Tol Sicincin-Bukittinggi menurut Andre akan diajukan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Mudah-mudahan nanti keadaan semakin membaik dan pada tahun 2026 mendatang bisa diajukan untuk PNM itu," katanya.