Calon Pengantin di Padang Wajib Mengunduh Aplikasi Elsimil

Padang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), berupaya menekan angka kasus anak kerdil atau stunting. Data validasi akhir pada 2022, sebanyak 1.002 anak di kota Padang terkonfirmasi mengalami stunting.
Wali Kota (Wako) Padang, Hendri Septa mengatakan, pihaknya mendukung program Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) untuk menekan atau menghapus kasus stunting. Seperti menyerahkan sertifikat Elsimil kepada pasutri Emyr Hidayat dan Lavenia Musdalifah usai keduanya melangsungkan pernikahan, Sabtu (11/2/2023) kemarin.
1. Aplikasi buatan BKKBN

Hendri Septa bilang, aplikasi Elsimil merupakan program inovasi dari BKKBN untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Aplikasi ini merupakan produk edukasi dengan sistem elektronik siap nikah dan siap hamil yang menjadi prioritas program BKKBN.
"Atas nama Pemko Padang, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada BKKBN yang telah membuat aplikasi ini. Kemarin kita serahkan kepada pasangan yang melangsungkan pernikahan," kata Hendri Septa, Senin (13/2/2023).
2. Skrining awal dan edukasi reproduksi

Dijelaskan Hendri Septa, aplikasi Elsimil merupakan metode skrining awal dan edukasi tentang kesehatan reproduksi, perbaikan gizi bagi calon pengantin perempuan, serta edukasi perilaku hidup sehat. Sasaran utama dari program ini adalah para remaja yang mau berumah tangga.
Mengingat aplikasi ini sangat bermanfaat ditambah lagi kasus stunting yang masih tinggi, menurut Hendri Septa, pihaknya bakal terus menyosialisasikan kepada setiap calon pengantin untuk mengunduh aplikasi Elsimil.
"Aplikasi ini wajib diunduh dan digunakan sebagai salah satu syarat nikah di pencatatan sipil bagi setiap calon pengantin yang ada di Kota Padang. Aplikasi Elsimil bisa didapatkan dengan cara mengunduh melalui Play Store atau App Store," ujarnya.
3. Stunting bisa menurunkan kecerdasan intelektual anak

Stunting dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan otak dan kinerja kognitif yang buruk. Profesor Damayanti mengutip sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics pada 2007, yang mengatakan bahwa weight faltering pada 2 bulan pertama kehidupan bisa menurunkan kecerdasan intelektual (IQ) hingga 3–4 poin pada usia 8 tahun.
Kita mungkin sudah mengenal Programme for International Student Assessment (PISA) yang mengetes kemampuan membaca, matematika, dan sains pada anak berusia 15 tahun.
Berdasarkan PISA 2018, Indonesia berada di peringkat 71 dari 78 negara. Jauh di bawah negara-negara Asia Tenggara lain seperti Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand.