BMKG: Sumsel Barat Waspada Hujan Lebat dan Potensi Longsor

- BMKG imbau masyarakat Sumsel waspada terhadap hujan lebat dan petir di wilayah dataran tinggi, terutama bagian Barat.
- Empat wilayah di Sumsel masuk kategori waspada, dengan potensi hujan lebat 20-40 persen di atas rata-rata normal bulanan.
- Fenomena La Nina mempengaruhi musim hujan di Sumsel dari Oktober 2024 hingga Januari 2025, meningkatkan curah hujan 20-40 persen dari biasanya.
Palembang, IDN Times - Badan Metereologi, Kilimatologis dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sumsel yang berada di wilayah dataran tinggi, utamanya Sumsel bagian Barat untuk berhati-hati dengan potensi curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ke depan. Dampak hujan lebat disertai petir diperkirakan akan terjadi selama dua hari hingga Minggu (17/11/2024) mendatang.
"Patut diwaspadai potensi hujan lebat pada daerah rawan Longsor di Sumatera Selatan Bagian Barat yang berkontur Lereng atau tebing," ungkap Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sumsel, Nandang Pangaribowo, Sabtu (16/11/2024).
1. Waspada untuk potensi bencana alam

Dari data yang ada, empat wilayah di Sumsel masuk dalam kategori waspada seperti Muara Enim mulai dari area Semendo Darat Ulu dan Semendo Darat Tengah. Disusul wilayah Musi Rawas di area Selangit, Suku Tengah Lakitan Ulu, Lubuk Linggau dan Ogan Komering Ulu Selatan, di wilayah Kisam Tinggi hingga Muara Dua Kisam.
"Secara Umum kondisi hujan saat musim hujan akan merata di wilayah Sumsel," ungkap dia.
Hujan lebat yang terjadi di wilayah Sumsel bagian barat patut diwaspadai masyarakat. Dampaknya beragam mulai dari longsoran atau guguran bebatuan hingga gangguan air bersih diakibatkan aliran puing, lahar atau lumpur dalam skala kecil.
"Yang harus dilakukan masyarakat harus tetap tenang dan waspada. Masyarakat juga diminta untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah," jelas dia.
2. Curah hujan saat ini sama dengan yang terjadi tahun 2021-2022

Nandang menjelaskan, meski saat ini La Nina tergolong dalam kategori lemah, efeknya tetap dapat menjangkau wilayah Indonesia. Kondisi ini dipengaruhi oleh suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tropis bagian timur dan tengah lebih dingin dari biasanya.
Kondisi ini membuat pergerakan massa udara dari kawasan bertekanan dingin ke wilayah hangat, membawa uap air yang memperbesar kemungkinan hujan lebat. Kondisi ini membuat puncak musim hujan di Sumsel dimulai dari bagian Barat, kemudian tengah dan baru kebagian timur.
"Berdasarkan data dan analisa yang kami miliki, fenomena La Nina yang terjadi saat ini sama seperti La Nina tahun 2021-2022," ungkap dia.
3. Curah hujan di atas normal berlangsung hingga Januari

Fenomena La Nina tersebut akan menyebabkan curah hujan yang terjadi di Sumsel meningkat dari biasanya. Pihaknya memprakirakan fenomena La Nina akan mempengaruhi musim hujan di Sumsel dari Oktober 2024 hingga Januari 2025 mendatang. Sedangkan musim hujan di Sumsel akan terjadi hingga pertengahan Bulan April 2024.
"Saat Musim Hujan La Nina akan berpotensi menambah curah hujan 20-40 persen dari rata-rata normal curah hujan bulanannya," jelas dia.