Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Alasan Jadi Beban Hidup, Wanita di Palembang Ini Jual Bayi Rp10 Juta

Darmini (Paling Depan) digiring petugas Kepolisian karena terlibat sindikat penjualan bayi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times -Entah bagian dari sandiwara atau nyata adanya, mata Darmini (40), masih berkaca-kaca saat mengakui khilaf menjual bayi perempuan hasil dari hubungan gelap dengan pacarnya sebesar Rp10 juta. 

Darmini berkilah, hidupnya akan terbebani jika harus membesarkan bayi tersebut. Karena, penghasilannya sebagai penjual gorengan keliling tidak cukup menghidupnya dan kedua anak lainnya. 

"Itu anak ketiga saya. Saya awalnya mendatangi Ningsih (44), bilang kalau ada yang mau urus anak saya silakan. Lalu ningsih bilang saudaranya ada yang mau mengurus karena tidak punya anak," kilah Darmini, di depan petugas Polrestabes Palembang, Senin (20/1).

1. Darmini bertemu dengan sindikat penjual bayi saat kandungannya berusia 8 bulan

Para tersangka pedagang Bayi diamankan di Polrestabes Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Darmini menuturkan, perjumpaannya dengan sindikat penjualan bayi baru terjadi saat kandungannya berusia 8 bulan. Tepatnya saat bulan Desember lalu, dirinya lah yang datang menawarkan anak di dalam kandungannya.

"Ini baru pertama kali (menjual bayi), karena tergiur dengan harga yang ditawarkan. Mereka bilang ini duitnya untuk persiapan kelahiran. Saya diberi Rp1,2 juta. Sisanya nanti setelah yang mengasuh menerima," tutur dia.

2. Belum sempat diberi nama, anak Darmini langsung dibawa sindikat penjual anak

Barang bukti baju dan peralatan bayi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Darmini melanjutkan, uang panjar tersebut digunakannya untuk keperluan sehari-hari sebelum dan sesudah melahirkan. Sisanya digunakannya untuk biaya persalinan. Bayi yang belum sempat diberi nama itu pula langsung dibawa oleh para sindikat sehari pascamelahirkan.

"Saya gak tahu kalau anak saya mau dijual ke orang lain lagi. Saya jadinya menyesal," ujar dia.

3. Tugas perantara sengaja mencari yang ingin menjual bayi setelah ada pesanan

Tersangka Ningsih saat press rilis di Polrestabes Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara, perantara penjual bayi, Ningsih mengaku dijanjikan calon pembeli Rp25 juta untuk anak perempuan dan Rp15 juta untuk anak laki-laki. Dirinya juga tidak mengetahui maksud perbedaan harga tersebut.

Sama seperti Darmini, Ningsih juga berkilah baru pertama kali melakukan penjualan bayi sebelum ditangkap pihak Polrestabes Palembang yang datang mengaku sebagai pembeli. Ningsih sendiri bertugas meyakinkan calon ibu untuk melepas anaknya, dengan iming-iming saudaranya tidak memiliki anak.

"Tugas saya, kalau ada orang minta carikan, akan saya bantu carikan. Saat itu ada seorang Cece minta carikan bayi. Hanya saja saat bayinya ada, dia gak jadi dengan alasan tanggal lahirnya jelek. Saya gak kenal Cece itu, tetapi dia orang sinilah (Palembang)," kata dia.

4. Tugas penampung bayi mengurusnya hingga calon pembeli datang

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Satyadji Tunjukan barang bukti (IDN Times/Rangga Erfizal)

Mariam (62), jaringan sindikat penjual bayi yang bertugas menampung bayi untuk sementara waktu mengatakan, mendapat tugas mengurus bayi sampai calon pembeli datang. Mariam juga ikut berkilah, baru pertama kali dititipkan bayi tanpa tahu berapa uang yang akan diterimanya.

"Saya cuma dititipkan bayi. Uang yang diberikan cuma Rp200.000 untuk popok dan susu. Dia (Ningsih) bilang ibu bayi sedang pendarahan. Saya gak ada dijanjikan apa-apa," tandas dia.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Share
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us