6 Daerah di Sumsel Naik Status Siaga Bencana Hidrometeorologi

- Angka ini bertambah dari sebelumnya ada 5 daerah yang terlebih dahulu menetapkan status siaga
- Kabupaten Ogan Ilir baru saja resmi menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor
- Penetapan status siaga ini juga telah dilakukan di tingkat provinsi
Ogan Ilir, IDN Times - Saat ini sebanyak enam daerah di Sumatra Selatan (Sumsel) sudah menaikkan status siaga bencana hidrometeorologi dikarenakan intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir. Angka ini bertambah dari sebelumnya ada 5 daerah yang terlebih dahulu menetapkan status siaga banjir dan longsor.
Enam daerah yang telah menetapkan status siaga yakni Ogan Komering Ulu (OKU), Musi Banyuasin (Muba), Prabumulih, Pagar Alam, Banyuasin, dan terbaru Ogan Ilir.
1. Kabupaten Ogan Ilir resmi menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Sudirman mengatakan, Kabupaten Ogan Ilir baru saja resmi menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor. Dengan demikian, jumlah daerah yang berstatus siaga di Sumsel kini menjadi enam wilayah.
"Sebelumnya, ada 5 daerah yang telah menetapkan status siaga. Wilayah-wilayah ini termasuk daerah yang rawan terhadap bencana banjir dan longsor," ujarnya.
2. Penetapan status siaga ini juga telah dilakukan di tingkat provinsi

Menurut Sudirman, penetapan status siaga ini dilakukan sebagai langkah antisipatif pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Dengan status siaga, pemerintah daerah dapat lebih cepat melakukan mobilisasi sumber daya, menyiapkan peralatan, serta meningkatkan koordinasi lintas instansi.
"Penetapan status siaga ini juga telah dilakukan di tingkat provinsi. Sumsel kini sudah berstatus siaga. Kita harapkan seluruh daerah menaikkan status siaga menghadapi musim penghujan kali ini," ungkapnya.
3. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Desember hingga Januari 2026

BPBD Sumsel juga mengimbau seluruh daerah yang berada di wilayah rawan bencana untuk terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi lingkungan, termasuk daerah aliran sungai dan kawasan perbukitan.
"Masyarakat juga kita imbau meningkatkan kewaspadaan, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir, bantaran sungai, dan lereng perbukitan," ungkap Sudirman.
Sebelumnya, BMKG Sumsel memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Desember ini hingga Januari 2026. Potensi curah hujan tinggi juga akan terjadi setelahnya, yakni pada periode Maret-April 2025.
Beberapa peristiwa banjir juga telah terjadi di sebagian wilayah Sumsel saat awal musim penghujan. Wilayah yang terdampak yakni OKU Selatan, Banyuasin, Prabumulih, dan wilayah lainnya.


















