414 Balita di Palembang Stunting, Pemkot Buat Program Ibu Asuh

- Ratusan balita di Palembang masih mengidap stunting karena asupan makanan belum memenuhi gizi seimbang.
- Pemkot Palembang gencar edukasi stunting, memberikan vitamin dan makanan bergizi melalui posyandu serta membentuk program Ibu Asuh.
- Program melibatkan berbagai pihak termasuk Dinas Kesehatan dan pihak ketiga untuk pemberian bantuan lewat social responsibility (CSR) untuk kegiatan sosial.
Palembang, IDN Times - Ratusan anak berusia di bawah lima tahun atau balita di Palembang masih mengidap stunting alias anak kerdil. Kondisi tersebut terjadi karena asupan makanan harian yang mereka konsumsi belum memenuhi gizi seimbang.
"Berdasarkan data BKKBN RI, jumlah angka stunting di Palembang ada 414 balita," ujar Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, Jumat (5/7/2024).
1. Siapkan semua kebutuhan penanganan stunting di Palembang

Ucok menarget Palembang menjadi daerah Zero Stunting. Pemerintah Kota (Pemkot) kian gencar mengedukasi pencegahan stunting ke masyarakat, memberikan vitamin, serta beberapa makanan bergizi melalui Posyandu dan menyasar ke ibu hamil serta bayi baru lahir.
"Mulai dari vitamin, kemudian makan bergizi disiapkan melalui dinas terkait, lewat bantuan CSR serta anggaran yang ada," kata dia.
2. Program ibu asuh merujuk kebijakan BKKBN

Selain membagikan makanan bergizi untuk penanganan stunting, Pemkot juga membentuk program Ibu Asuh. Program tersebut merujuk kebijakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
"Pemkot Palembang memperbanyak ibu dan bapak asuh untuk membantu menangani dan mewujudkan zero stunting," timpalnya.
3. Melibatkan Dinas Kesehatan dan seluruh OPD menekan angka stunting

Program tersebut bakal melibatkan berbagai pihak meliputi Dinas Kesehatan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta menggandeng pihak ketiga untuk pemberian bantuan lewat social responsibility (CSR) untuk kegiatan sosial.
"Semua tahapan penanganan bisa dilakukan apabila pola gizi dan vitamin terpenuhi, saat ini edukasi terus disosialisasikan ke seluruh kecamatan, terutama untuk ibu hamil. Kita sudah optimal," timpalnya.