4 Ribu KK di 5 Kecamatan Palembang Terdampak Banjir

Palembang, IDN Times - Curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir di Palembang sejak Sabtu (25/12/2021) menyebabkan ribuan warga terdampak. Bahkan dari beberapa lokasi banjir, masih ada luapan air yang belum surut hingga saat ini.
"Ada sekitar 4 ribu Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang tersebar di lima kecamatan," ujar Kepala Basarnas Palembang, Herry Marantika, Selasa (28/12/2021).
1. Kecamatan Sukarami luapan air hingga ketiggian orang dewasa

Berdasarkan hasil pantauan tim di lapangan, evakuasi warga terdampak banjir Palembang paling parah berada di Kawasan Sukawinatan dengan kedalaman banjir lumayan, yakni ketinggian luapan air hingga pinggang orang dewasa.
"Ada beberapa titik yang memang mengalami banjir yang lumayan parah (kedalamannya) ada di lokasi Sukawinatan, Kecamatan Sukarami," kata dia.
2. Lima kecamatan di Palembang jadi kawasan banjir dengan ketinggian lumayan

Daftar lima kecamatan di Palembang yang terdampak banjir cukup parah akibat hujan deras berada di Kecamatan Ilir Timur II dengan sebanyak 100 KK dan ketinggian air 25 cm dan Kecamatan Ilir Timur I berdampak 3.100 KK dengan ketinggian air 25 cm.
"Kemudian ada di Kecamatan Ilir Timur III ada 1.040 KK terdampak dan ketinggian air 40 cm, Kecamatan Kalildoni berakibat pada 500 KK serta ketinggian air 50 cm," jelasnya.
3. Graha Sukawinatan Permain jadi lokasi banjir terparah di Palembang

Selain memantau dan mendata, Basarnas juga mengevakuasi beberapa warga yang terdampak. Ada beberapa warga yang dievakuasi dengan menggunakan perahu karet, yakni 9 orang, 5 dewasa, 2 bayi dan 2 anak-anak.
"Terparah di Perumahan Graha Sukawinatan Permai yang terdampak 100 KK dan jumlah rumah terendam lebih kurang 200, ketinggian air sepinggang orang dewasa 1 meter," tambah dia.
4. Data lengkap korban banjir masih dihitung

Berdasarkan berita sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Palembang menimbulkan banjir di seluruh kota dan BPBD Sumatra Selatan (Sumsel) yang hingga kini, pihaknya belum dapat mendata lengkap korban terdampak banjir karena dalam proses perhitungan.
"Kalau dampak seperti kerugian, biasanya kota yang menghitung, karena merupakan wilayah mereka (Pemkot). Sudah diminta, tapi dari kota tidak ada datanya sampai sekarang," ujar Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori.