Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Perempuan Internasional 2021:  Semangat, Smart, dan Produktif

ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Peringatan Hari Perempuan Internasional tiap 8 Maret, membawa pengaruh positif bagi perempuan Indonesia, termasuk di Palembang. Bahkan menurut beberapa tokoh perempuan di Bumi Sriwijaya, hari perempuan merupakan semangat baru dalam menjalani kehidupan.

Lalu bagaimana makna dan tanggapan soal hari perempuan internasional bagi perempuan di Palembang? Berikut hasil wawancara IDN Times dengan beberapa tokoh hebat yang berprofesi seperti Wakil Wali Kota (Wawako), dokter umum, dan guru.

1. Semua perempuan harus mendapatkan perlakukan layak di mana pun berada

default-image.png
Default Image IDN

Menurut Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, hari perempuan merupakan momen untuk menunjukkan rasa percaya diri dengan segala prestasi. Kemudian tidak ada pembeda antara pendidikan perempuan dan laki-laki.

"Kita jadi mesti lebih semangat tentunya. Perbanyak aktivitas yang baik di lingkup apa pun pekerjaan kita. Perempuan di mana pun harus menerima perlakuan layak tanpa membandingkan gender. Apalagi kita harus bisa bekerja sama tanpa melihat jabatan dan status," kata dia.

2. Tunjukan bahwa perempuan itu cerdas

default-image.png
Default Image IDN

Tak jauh berbeda dengan pendapat dokter umum dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Palembang, dr Mirza Susanty, hari perempuan menjadi bukti jika perempuan Indonesia adalah sosok yang pintar.

"Momen ini penting bagi perempuan indonesia untuk menunjukkan sikap, kita smart. Perempuan adalah guru pertama dan ibu yang menjadi madrasah bagi anak-anak," ujarnya.

Ia berharap semua perempuan diberi kesehatan dan bisa menjadi wanita cerdas. Sebab generasi bangsa lahir dari tangan seorang ibu, walau tanpa terlepas dari bantuan sang ayah.

3. Perempuan berhak bekerja asal tahu batasan

Ilustrasi perempuan (IDN Times/Mardya Shakti)

Santy juga menyebut, peringatan hari ibu bukan saja mengenai perbedaan dan perbandingan gender antara perempuan dengan pria. Namun mengarah pada perilaku saling menghargai sesama makhluk sosial.

"Kalau menurut saya di agama juga tidak membandingkan gender. Tetapi memang dari segi ajaran agama, baiknya perempuan di rumah dan lelaki bekerja. Tapi walaupun begitu, perempuan berhak bekerja asal dia tahu batas-batas sebagai perempuan," timpalnya.

4. Perempuan yang bekerja tetap harus ingat keluarga

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara bagi Guru Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Mutiara Sukarami Palembang, Yusnita, hari perempuan internasional merupakan ikon dan lambang penghargaan bagi seluruh perempuan.

Meski tidak ada maksud membandingkan gender di hari perempuan, paling penting dalam peringatan momen ini harus didasari dengan kesadaran. Walaupun perempuan memiliki kesibukan, namun tetap harus produktif sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.

"Meskipun kerja, sebagai cewek tetap tahu kodrat. Jangan lupa keluarga. Semua perempuan bisa jadi apa pun, kita juga pernah punya Presiden perempuan kan? Tapi ya itu, tetap ingat suami dan anak-anak. Gak apa cari uang asal mendapatkan izin, karena bekerja juga kan untuk cari pengalaman," tandas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Deryardli Tiarhendi
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us