Harga Emas Palembang Hari Ini: Tertinggi Rp10,55 Juta per Suku

- Harga emas Palembang hari ini mencapai Rp10,55 juta per suku, bervariasi di tiap toko dan dipengaruhi kadar emas serta faktor produksi pabrik.
- Fluktuasi harga emas dipengaruhi permintaan dan penawaran di pasar, inflasi ekonomi dunia, dan faktor permintaan di pasaran.
- Penting untuk menjaga harga emas stabil dengan tenang menghadapi perang harga, masyarakat tidak terburu-buru membeli emas karena tren bukan tujuan investasi.
Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang hari ini, Rabu (13/8/2025) variatif. Terpantau harga emas Palembang tertinggi di angka Rp10,55 Juta per suku.
Harga emas tersebut terpantau di Toko Laris Jalan Rustam Effendi Palembang. Sementara di beberapa toko lainnya, harga emas mulai dari Rp10,4 juta per suku atau 6,7 gram.
1. Harga emas terus bergerak dan fluktuatif

Diketahui harga emas di tiap toko beragam. Macam harga emas itu dipengaruhi kadar emas yang terkandung mulai dari 17,22 dan 24 karat. Serta faktor produksi pabrik berbeda-beda. Menurut Pengamat Ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) sekaligus dosen di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sri Rahayu, nilai emas terus bergerak.
"Harga bisa fluktuasi maupun stabil dan tak goyah," kata dia.
Apabila harga emas stagnan, biasanya dipengaruhi permintaan dan penawaran di pasar juga konsisten. Sementara jika emas naik, disebabkan karena animo masyarakat.
2. Harga emas dipengaruhi permintaan dan penawaran pasar

Sementara kata Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Soekanto Sairuki, fluktuasi dan kestabilan harga emas perhiasan juga dipengaruhi inflasi ekonomi dunia dan faktor permintaan di pasaran.
Harga emas naik bila permintaan tinggi dan begitu sebaliknya. Namun meski harga emas turun ekonomi daerah tetap berpotensi dampak inflasi global.
"Harga emas dipengaruhi karena kondisi penawaran dan permintaan," katanya.
3. Harga emas perhiasan sempat menyentuh angka tertinggi pada Mei 2025

Dia menambahkan, langkah penting menjaga harga emas stabil dan tak naik signifikan, dengan cara tenang menghadapi perang harga dan masyarakat tidak perlu terburu-buru membeli emas. Apalagi ikut membeli emas karena tren bukan tujuan investasi.
Biasanya lanjut Soekanto, jika masyarakat membeli emas hanya untuk 'ikut-ikutan' bisa menyebabkan harga emas terus melambung dengan kenaikan tinggi. Apalagi harga emas sempat melonjak tajam pada awal Mei 2025 hingga tembus Rp11 juta per suku.