Disdik Sumsel Bina Guru, Buntut Siswa SMKN 7 Palembang Dituding Narkoba
- Dinas Pendidikan Sumsel memberikan pembinaan kepada guru SMKN 7 Palembang terkait tuduhan siswa menggunakan narkoba.
- Pihak Disdik Sumsel menjadi penengah antara orang tua siswa dan sekolah, namun keluarga memilih jalur hukum.
- Disdik Sumsel tengah menelusuri kronologis kasus dan akan memberikan sanksi jika ditemukan pelanggaran oleh guru.
Palembang, IDN Times - Kasus viral guru SMKN 7 Palembang menuduh siswanya menggunakan narkotika kini menjadi sorotan publik setelah tersebar luas di media sosial. Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatra Selatan agar tidak berdampak negatif terhadap dunia pendidikan.
Kepala Bidang SMK Disdik Sumsel, Andi Bobby Wahyudi mengatakan, pihaknya akan memberikan pembinaan internal kepada tenaga pendidik. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di tengah disrupsi era digital.
"Guru-guru sudah kami beri pembinaan. Harus ada batasan dalam berbicara, apalagi menyangkut nama baik siswa. Sekarang ini, satu ucapan bisa langsung viral," ungkap Andi Bobby, Senin (13/10/2025).
1. Sudah tiga kali dilakukan mediasi
Pihak Disdik Sumsel sudah berupaya menjadi penengah di antara orang tua siswa dan sekolah. Dalam proses mediasi yang dilakukan, sang guru telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada pihak keluarga dari siswa tersebut.
"Sudah tiga kali dilakukan mediasi, bahkan sudah datang ke rumah orang tua siswa untuk meminta maaf. Tapi sejauh ini kami mendapat informasi, pihak keluarga memilih melanjutkan ke jalur hukum," jelas dia.
2. Siapkan sanksi untuk guru jika berbuat salah
Saat ini Disdik Sumsel tengah menelusuri kronologis yang ada. Pihaknya akan menyusun sanksi, jika ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh sang guru.
"Kalau memang terbukti ada pelanggaran, tentu akan ada sanksi. Tapi kami harap semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan," jelas dia.
3. Orang tua korban tak terima anaknya dituding pakai narkoba
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu rumah tangga di Palembang bernama Nita (35) memilih menempuh jalur hukum usai anaknya berinisial M dituduh menggunakan narkotika oleh pihak sekolah. Tuduhan tersebut dinilai sebagai fitnah dan tak terbukti kebenarannya.
Namun, sang anak yang dituduh sudah dipermalukan di depan banyak orang hingga membuat Nita marah. Peristiwa ini terjadi pada 25 September 2025. Dirinya melaporkan kejadian tersebut ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik.
"Saya marah dan kecewa sekali. Tuduhan itu disampaikan tanpa bukti kuat. Anak saya difitnah," ungkap Nita.
Tuduhan tak berdasar pihak sekolah dan introgasi yang dilakukan sepihak membuat anaknya terpaksa mengaku telah menggunakan narkotika. Hal tersebut tak bisa diterima Nita, dirinya lantas membawa sang anak ke RS Bhayangkara Palembang untuk menjalani pemeriksaan urine.
Hasil tes urine tersebut keluar tiga hari pasca pengambilan sampel, yakni 29 September 2025 lalu. Pihaknya lantas membawa hasil tes urine tersebut kepada guru yang telah melakukan tuduhan.
"Kami langsung bawa hasilnya ke sekolah. Tapi saya memilih menemui guru yang menuduh anak saya, karena masalah ini muncul dari oknum, bukan institusi sekolah secara keseluruhan," beber dia.
