Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Hal Klise yang Harus Dihindari Saat Membuat Resume

ilustrasi membuat resume (pexels.com/MART PRODUCTION)

Membuat resume mungkin terdengar seperti tugas sederhana, tetapi pada kenyataannya, ini adalah salah satu bagian paling penting dalam proses pencarian kerja. Resume adalah kesan pertama yang kalian berikan kepada perekrut. Sayangnya, banyak orang masih terjebak pada hal-hal klise yang justru bisa merusak peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan impian.

Resume yang menarik bukan hanya soal informasi yang lengkap, tetapi juga cara kalian menyampaikan diri dengan cara yang unik dan relevan. Jika kalian masih menggunakan format atau isi yang terlalu umum, besar kemungkinan resume kalian akan kalah bersaing. Berikut adalah lima hal klise yang harus kalian hindari agar resume kalian tidak berakhir di tumpukan yang diabaikan.

1. Menggunakan kata-kata kosong seperti "berorientasi pada hasil"

ilustrasi membuat resume (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kata-kata seperti "berorientasi pada hasil," "pekerja keras," atau "team player" sering muncul dalam resume. Masalahnya, istilah-istilah ini terlalu umum dan tidak memberikan gambaran spesifik tentang kemampuan kalian. Perekrut sudah terlalu sering melihat frasa ini, sehingga cenderung mengabaikannya.

Daripada menggunakan kata-kata kosong, coba berikan contoh konkret yang menunjukkan kemampuan tersebut. Misalnya, jika kalian ingin menunjukkan bahwa kalian adalah pekerja keras, tuliskan pencapaian spesifik seperti "menyelesaikan proyek X sebelum deadline dengan hasil Y." Ini akan memberikan kesan yang lebih kuat dan relevan.

2. Membuat resume terlalu panjang tanpa fokus

ilustrasi membuat resume (pexels.com/Mikhail Nilov)

Resume yang terlalu panjang sering kali menjadi jebakan bagi banyak orang. Beberapa dari kalian mungkin merasa perlu mencantumkan setiap pengalaman kerja sejak awal karier. Namun, ini hanya akan membuat resume terlihat berantakan dan sulit dibaca.

Fokuslah pada pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang kalian lamar. Jika ada pengalaman kerja lama yang tidak relevan, cukup tuliskan secara singkat atau hilangkan sepenuhnya. Perekrut lebih menghargai resume yang padat, informatif, dan langsung ke inti.

3. Menggunakan desain atau format yang terlalu mencolok

ilustrasi membuat resume (pexels.com/Laker)

Meskipun desain yang menarik bisa membuat resume kalian menonjol, terlalu banyak elemen visual justru bisa mengalihkan perhatian dari isi resume itu sendiri. Penggunaan font yang berlebihan, warna-warna mencolok, atau ikon yang tidak relevan bisa membuat perekrut kesulitan memahami informasi penting.

Pilihlah desain yang sederhana tetapi tetap profesional. Gunakan font yang mudah dibaca dan pastikan ada cukup ruang putih untuk memberikan kesan yang rapi. Desain yang bersih akan membantu perekrut fokus pada informasi yang kalian sampaikan.

4. Menyertakan informasi yang tidak relevan

ilustrasi membuat resume (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mencantumkan informasi seperti hobi, status pernikahan, atau daftar panjang kursus yang tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar adalah kesalahan umum. Informasi seperti ini tidak menambah nilai pada resume kalian, bahkan bisa membuat perekrut merasa resume tersebut kurang fokus.

Pastikan setiap detail yang kalian masukkan memiliki tujuan. Jika kalian menyertakan informasi tambahan, pastikan itu memberikan gambaran positif tentang kalian sebagai kandidat, seperti pengalaman relawan yang relevan atau keahlian tambahan yang mendukung posisi yang kalian incar.

5. Tidak memperbarui resume untuk setiap lamaran

ilustrasi membuat resume (pexels.com/Kampus Production)

Mengirim resume yang sama untuk setiap lamaran pekerjaan adalah salah satu hal klise yang sering dilakukan banyak orang. Setiap pekerjaan memiliki kebutuhan dan kriteria yang berbeda, sehingga resume kalian juga harus disesuaikan agar lebih relevan dengan posisi yang dilamar.

Sebelum mengirimkan resume, luangkan waktu untuk membaca deskripsi pekerjaan dan sesuaikan isi resume kalian. Soroti pengalaman dan keterampilan yang paling relevan dengan posisi tersebut. Ini akan menunjukkan bahwa kalian benar-benar memahami apa yang dicari oleh perusahaan.

Membuat resume yang efektif adalah tentang bagaimana kalian bisa menyampaikan nilai diri secara jelas dan relevan. Hindari hal-hal klise yang bisa membuat resume kalian terlihat generik dan membosankan. Dengan menghindari lima hal di atas, kalian bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan perhatian perekrut dan, pada akhirnya, kesempatan wawancara.

Ingat, resume bukan hanya tentang menjelaskan siapa kalian, tetapi juga bagaimana kalian bisa memberikan kontribusi untuk perusahaan. Jadi, pastikan setiap detail dalam resume kalian mencerminkan hal tersebut!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us