Pria Tua Ditemukan Sekarat dengan Posisi Telanjang di Kebun Karet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lubuk Linggau, IDN Times - Warga RT 1 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuk Linggau Barat I, Kota Lubuk Linggau, dihebohkan dengan penemuan pria sekarat tanpa mengenakan pakaian di kebun karet dekat Sungai Kelingi, Kamis (21/9/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Pria tersebut bernama Saali (75) diduga menjadi korban pengeroyokan. Saat ditemukan, mulut korban berdarah. Sayangnya korban meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Xenia Gepeng Dihantam Babaranjang di Perlintasan KA Tanpa Palang
1. Korban ditemukan anaknya
Sebelum ditemukan, korban melakukan rutinitas seperti biasa di kebun. Namun biasanya sekitar pukul 12.00 WIB sudah pulang ke rumah. Setelah ditunggu hingga pukul 15.00 WIB, korban belum juga pulang dan disusul anak korban bernama Desi ke kebun.
Desi menemukan ayahnya dalam posisi terlentang tanpa pakaian di kebun dekat sungai dengan wajah terluka. Saat ditemukan, korban masih bernapas pelan dan muntah darah. Dengan napas tersengal, korban mengatakan dirinya baru saja menjadi korban pengeroyokan.
Baca Juga: Adiknya Dituduh Jadi Bandar, Warga Palembang Tembak Kepala Tetangga
2. Polisi simpulkan kematian korban penuh kejanggalan
Tidak lama kemudian Desi kembali datang bersama warga yang ditemui di sekitar Sungai Kelingi dan membawanya ke Puskesmas. Namun korban dinyatakan meninggal pada Jumat (22/9/2023) malam, setelah sempat mendapat perawatan medis di RS AR Bunda, Kota Lubuk Linggau. Kasus ini dianggap penuh kejanggalan.
Situasi itu terungkap usai pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi maupun menganalisis hasil visum dari pihak medis. Disebutkan bahwa korban meninggal akibat sakit bawaan.
3. Hasil visum tidak ada tanda-tanda penganiayaan
Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau, AKP Robby Sugara mengatakan, polisi kini menggali keterangan saksi yakni anak Saali yang menemukan korban pertama kali, lalu memeriksa warga lainnya yang terduga terlibat dalam penganiayaan itu.
"Kasus ini janggal, karena hasil visum tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Keterangan saksi dari pihak korban juga selalu berubah-ubah. Korban ini memang sudah uzur dan diketahui keluarganya maupun saksi memiliki penyakit bawaan," ungkapnya.
Pihaknya mencurigai ada miskomunikasi saat korban yang masih bernafas menuturkan penyebab luka di bagian wajahnya. Sebab saat itu, korban menuturkan dengan napas tersengal antara kalimat 'terperosok' dengan 'dikeroyok'. Kepolisian lebih cendrung menyimpulkan jika kasus itu bukanlah penganiayaan.
"Itu hasil pemeriksaan kita sementara, tapi saya berkoordinasi dulu dengan tim penyidik untuk hasil yang lebih detail. Intinya kasus ini banyak yang janggal," tutupnya.
Baca Juga: Karyawan FIF Finance Palembang Bikin 162 Kontrak Fiktik Gadai BPKB