Pembelian Rumah di Sumsel Turun 30 Persen Sejak Pandemik 

REI optimis pembangunan kembali menggeliat 2021

Palembang, IDN Times - Ketua Real Estate Indonesia Sumatra Selatan (REI Sumsel), Zewwy Salim menuturkan, pandemik COVID-19 yang terjadi sejak awal 2020 menyebabkan realisasi pembangunan rumah mengalami penurunan. Kondisi tersebut diakibatkan daya beli masyarakat menurun.

"Situasi kondisi pembangunan rumah di Sumsel tersendat hingga 30 persen. Kondisi ini disebabkan daya beli berkurang dan banyaknya pemutusan hubungan kerja," ungkap Zewwy Salim, Rabu (18/11/2020).

1. Perbankan selektif berikan kredit rumah

Pembelian Rumah di Sumsel Turun 30 Persen Sejak Pandemik https://keuangan.kontan.co.id/news/simak-rahasia-bca-jaga-keamanan-data-nasabahnya

Selain faktor menurunnya daya beli masyarakat, pihaknya juga menilai pihak perbankan yang biasa memberikan kredit kepada masyarakat terpaksa lebih selektif. Hal itu dianggap wajar dilakukan untuk mencegah terjadinya gagal bayar.

"Kami memaklumi keputusan dari pihak perbankan terkait hal tersebut," jelas dia.

Baca Juga: PUPR Kucurkan Rp6 Miliar, Termasuk Bantuan KPR di 2 Kecamatan 

2. Target pemasaran rumah 2020 tidak tercapai

Pembelian Rumah di Sumsel Turun 30 Persen Sejak Pandemik Ilustrasi Pembangunan rumah di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Zewwy pun menilai, target pembangunan di Sumsel untuk tahun 2020 sulit untuk tercapai. Jika sebelumnya ditarget ada 12.500 rumah baru, maka hingga akhir tahun pihaknya memprediksi hanya 10.000 unit. Sebanyak 310 perusahaan yang tergabung dalam REI tepaksa mengkoreksi targetnya.

"Banyak warga yang tidak mendapatkan akses pinjaman atau memilih tidak mengeluarkan uang sementara waktu," jelas dia.

3. Kebutuhan akan rumah meningkat setiap tahun

Pembelian Rumah di Sumsel Turun 30 Persen Sejak Pandemik Ilustrasi Pembangunan rumah di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Untuk target di tahun 2021, pihaknya akan lebih optimis dengan menargetkan 15.000 unit baru. REI Sumsel berharap pandemik segera mereda, dan aktivitas ekonomi kembali menggeliat. Apa lagi kebutuhan rumah setiap tahunnya selalu meningkat, dan diprediksi setidaknya 500.000 unit di tahun 2021.

Target ini sudah melebihi dari rata-rata pertambahan pembangunan rumah di Sumsel yakni berkisar 1.000-2.000 unit per tahun.  Hal itu sangat mungkin terjadi karena kondisi ekonomi warga Sumsel akan pulih, dan perbankan juga sudah  bisa memberi pinjaman bagi konsumen. 

"Dari target tahun 2021, sekitar 85 persen diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui subsidi, sedangkan sisanya untuk rumah komersil," jelas dia.

4. Gubernur Sumsel minta pengembang tentukan wilayah strategis sepanjang jalur tol di Sumsel

Pembelian Rumah di Sumsel Turun 30 Persen Sejak Pandemik Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, pemerintah memahami kondisi penurunan daya beli masyarakat di tengah pandemik. Pihaknya berharap para pengembang bisa jeli melihat peluang.

Ia menyarankan pengembang segera memetakan wilayah yang dianggap strategis untuk mendorong perekonomian daerah, seperti pembangunan rumah di sepanjang tol.

"Saya butuh masukan dari pengembang, wilayah mana yang strategis untuk dibangun interchange dan bakal menjadi kawasan perekonomian bagi masyarakat," tutup dia.

Baca Juga: Mau Beli Rumah Subsidi? Ini Tips Wujudkan Impianmu

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya