Pecatan ASN Disdukcapil Palembang Tipu Warga Urus KK-KTP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Seorang pecatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Palembang bernama Reno (35) harus berurusan dengan hukum setelah tertangkap basah melakukan penipuan. Warga Ilir Barat 1 Palembang sudah geram melihat kelakuan Reno yang kerap datang menawarkan jasa kepengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) hingga Program Keluarga Harapan (PKH).
Reno selalu menjanjikan dapat mengurus keperluan surat menyurat masyarakat dengan cepat dan mudah. Berbekal bukti pernah berdinas di Dinas Catatan Sipil, dan pegawai di lingkungan kecamatan Reno dengan mudah mengelabui para korban.
"Saya salah. Saya melakukannya semata-mata untuk cari makan menghidupi anak dan istri pak," ungkap Reno di kantor Polsek Ilir Barat I Palembang, (12/1/2022).
Baca Juga: Mantan Wali Kota Palembang M Husni Meninggal Dunia
1. Pelaku pakai nama pegawai aktif kecamatan untuk menipu
Tak sampai di sana, guna memuluskan aksinya tersangka Reno menggunakan nama orang-orang kecamatan. Untuk beraksi di kawasan Ilir Barat I, dirinya menggunakan nama pegawai kecamatan bernama Irul untuk memuluskan aksi penipuannya.
Dalam aksi pencurian itu, tersangka mendatangi langsung warga dengan menawarkan pengurusan surat. Reno menjanjikan cukup 2 hari surat yang dibutuhkan warga sudah selesai.
"Baru 2021 kemarin saya dipecat, bingung gak ada kerjaan jadi mulai dua bulan lalu saya keliling menawarkan jasa pengurusan surat. Dalam sehari saya bisa dapat Rp50.000 sampai Rp100.000," tutur dia.
2. Tiga tahun tak kerja jadi alasan pemecatan tersangka
Reno menjelaskan jika dirinya diangkat menjadi ASN pada tahun 2009 lalu. Namun, tiga tahun terakhir dirinya sudah tidak pernah pergi bekerja sehingga mendapat sanksi pemecatan di tahun lalu.
Reno beralasan, sudah malas bekerja di kantor dan ingin bekerja di lapangan. Dirinya juga telah menyampaikan keinginannya untuk pindah dinas namun tak pernah digubris.
"Jadi selama tiga tahun ini saya ikut paman ke kampung mengurus kebun," jelas dia.
3. Modus tersangka datangi rumah warga
Sementara korban penipuan Reno, Budi (64) mengaku sangat geram dengan tindak penipuan oleh pecatan ASN tersebut. Korban menjelaskan jika tersangka sengaja mendatangi rumahnya di kawasan Bukit Lama dan bertemu dengan istrinya untuk menawarkan kepengurusan KK dan PKH.
Karena dijanjikan kepengurusan dilakukan secara praktis dan cepat, istri Budi pun tergiur. Dirinya bahkan membayar Rp150.000 kepada tersangka.
"Jadi bohong kalau dia ngomong tidak datang ke rumah-rumah. Dia ketok pintu saya, bilang nawarin ngurus KK dan PKH," jelas Budi.
Setelah ditunggu, surat-surat yang dijanjikan tak kunjung tiba. Bahkan hingga Minggu ketiga, Reno mulai menghilang tanpa kejelasan.
"Saya kesal sekali. Makanya saya cari ke kantor camat. Waktu saya cek, memang ada yang namanya Irul, tapi bukan orang itu yang nipu. Ternyata dia (Reno) pakai nama orang lain," tutup dia.
Baca Juga: Tambal Sulam Tol Palembang-Kayuagung Terus Renggut Korban Jiwa