Meski PSBB Palembang, LRT Angkut Penumpang Lebih Pagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Palembang memasuki tahap kedua hingga 16 Juni nanti, namun pengelola moda transportasi massal Light Rail Transit (LRT) akan beroperasi lebih pagi.
Menurut Manager Humas PT KAI Divre III, Aida Suryanti, memajukan jam operasional LRT untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Jika sebelumnya perjalanan pertama dari Stasiun OPI ke Stasiun Bandara dimulai pukul 08.39 WIB, maka perjalanan pertama akan dimulai pukul 06.53 WIB.
"Tapi hanya jam operasional saja yang dimajukan mulai hari ini, karena operasional hanya sampai 15.41 WIB. Kita masih tetap melakukan 26 perjalanan dalam satu hari," ujarnya kepada IDN Times, Senin (8/6).
1. Pengelola LRT sebut persiapan normal baru dengan mengangkut masyarakat lebih pagi
Aida menjelaskan, perubahan jadwal operasional dilakukan untuk mengimplementasikan European Train Control System (ETCS). Pihaknya tengah meningkatkan ketepatan waktu dan keselamatan perjalanan kereta LRT Palembang, sehingga diperlukan waktu sore dan malam hari untuk mengimplementasikan dan pelatihan sistem tersebut.
"Perubahan ini juga dilakukan untuk penyesuaian sistem. Selain itu untuk mobilisasi persiapan menghadapi new normal, sehingga masyarakat yang akan beraktivitas di pagi hari seperti sekolah dan perkantoran, dapat memanfaatkan LRT Palembang," jelas dia.
Baca Juga: Jokowi Instruksikan Sumsel dan Tiga Provinsi Diawasi karena COVID-19
2. Jumlah penumpang LRT hanya berkisar 500 orang turun drastis dari sebelum COVID-19
Aida mengungkap, jumlah perjalanan LRT Palembang pada Desember tahun lalu sempat meningkat. Dalam satu hari terdapat 88 kali perjalanan dengan jumlah penumpang hingga 6 ribu orang per hari.
Bahkan di akhir pekan sebelum pandemik COVID-19 merebak di Sumsel, jumlah penumpang bisa melonjak menjadi 11 ribu penumpang. "Tapi untuk saat ini jumlah penumpang LRT, rata-rata per hari berkisar 450-500an penumpang," jelas dia.
Baca Juga: Jubir Gugus Tugas Sumsel Sebut Pasar Lokasi Rawan Penularan COVID-19
3. Protokol kesehatan tetap dilakukan selama operasional
Aid memastikan pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan mengambil kebijakan pencegahan virus di moda transportasi massal seperti pemberlakuan social dan physical distancing, pengurangan jam operasional serta mekanisme protokol, hingga wajib masker selama di stasiun.
"Penyemprotan dan pencucian LRT menggunakan disinfektan sudah dilakukan. Kita juga menyediakan hand sanitizer, thermal gun untuk memeriksa suhu tubuh penumpang. Lalu untuk petugas frontliner wajib menggunakan face shield serta masker," tandas dia.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di 4 Negara Ini Naik Lagi Usai Pelonggaran Aturan