Jelang Nataru di Sumsel, Potensi Bencana dan Keamanan Jadi Perhatian

- Fokus pengamanan darat dan perairan
- Kesiapan infrastruktur di Sumsel jelang nataru
- Potensi bencana banjir dan angin kencang di wilayah Sumsel
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel Herman Deru meminta persiapan pelayanan serta pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak boleh kendor di tengah potensi bencana yang melanda Sumsel.
Herman Deru menegaskan keamanan selama perayaan Nataru merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait.
"Keamanan Nataru adalah tanggung jawab bersama. Kita ingin masyarakat merayakan Nataru dengan rasa aman dan nyaman," ungkap Herman Deru dalam rapat koordinasi bersama lintas instansi di Sumsel, Sabtu (20/12/2025).
1. Fokus pengamanan darat dan perairan

Menurut Herman Deru, selain menghadapi potensi bencana, potensi gangguan keamanan pun turut menjadi persoalan yang harus ditangani dengan cepat antar instansi. Dengan kerja sama yang baik antara forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda), organisasi keagamaan dan masyarakat diharapkan potensi gangguan yang ada dapat diminimalisir.
"Selain berfokus pada pengamanan di darat, kita juga meminta wilayah perairan tak luput dari pengawasan mengantisipasi potensi kecelakaan serta gangguan keselamatan," jelas dia.
2. Soroti kesiapan infrastruktur di Sumsel

Deru juga menyoroti kesiapan infrastruktur di Sumsel jelang nataru mulai dari jalan tol, bandara hingga pelabuhan, agar mobilitas masyarakat dapat berjalan lancar. Beberapa kerusakan di ruas Tol di Sumsel diminta untuk segera diselesaikan sehingga potensi kepadatan arus lalu lontas dapat terurai.
"Untuk itu kita mengecek satu persatu kesiapan begitu juga dengan PLN untuk memastikan ketersediaan pasokan listrik khususnya di gereja. Pertamina dengan menjamin ketersediaan stok BBM selama Nataru." jelas dia.
3. BMKG ingatkan potensi bencana saat Nataru

Sementara itu, Kepala BMKG SMB II Palembang, Siswanto menyampaikan, berdasar kajian data untuk wilayah Sumsel berpotensi diguyur cuaca ekstrem. Kondisi ini menyebabkan munculnya potensi bencana banjir dan angin kencang.
Kondisi ini terjadi akibat terbentuknya siklon tropis di wilayah Sumbagsel. Untuk itu Pemda diharapkan turut melakukan persiapan mengantisipasi setiap potensi bencana di wilayahnya masing-masing.
"Potensi curah hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi pada periode 25 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, sehingga perlu kewaspadaan bersama," jelas Siswanto.
















