Masuki Musim Kemarau, Pangdam II Sriwijaya dan BPBD Patroli Udara

Anggota TNI dan BPBD diminta untuk sosialisasi ke masyarakat

Palembang, IDN Times - Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Agus Suhardi bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan  (BPBD Sumsel), Iriansyah, melakukan patroli udara memantau kondisi wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tiga kabupaten, Rabu (9/8/2020).

Dalam pemantauan tersebut, pihaknya mendapati banyak wilayah yang tadinya terbakar kini sudah padam. Tim satgas darat dan udara diturunkan untuk membantu memadamkan api jika terjadi kebakaran. 

"Dari pantauan udara masih ada sisa kebakaran tetapi tidak ada yang membahayakan hanya bekas-bekas saja. Sejauh penglihatan sepanjang rute penerbangan tadi tidak ada titik api yang baru," ujar Agus Suhardi, Rabu (2/9/2020).

1. Anggota TNI dan BPBD diminta edukasi masyarakat

Masuki Musim Kemarau, Pangdam II Sriwijaya dan BPBD Patroli UdaraProses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menghadapi musim kemarau yang sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Sumsel, Agus mengatakan, pihaknya berupaya mengedukasi masyarakat mengenai bahaya pembakaran lahan terutama di wilayah-wilayah gambut. TNI berharap ke depan karhutla tidak akan terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Pertama edukasi masyarakat, jangan membakar lahan. Kita akan sebar anggota TNI dan BPBD untuk memberikan edukasi," jelas dia.

Baca Juga: Polda Sumsel Amankan 22 Orang Terkait Karhutla Selama Juli-Agustus

2. Kebakaran terjadi di wilayah sulit dijangkau

Masuki Musim Kemarau, Pangdam II Sriwijaya dan BPBD Patroli UdaraYud menyaksikan karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Agus juga menilai, selama ini kebakaran kerap terjadi di Sumsel berada di wilayah yang sulit dijangkau. Kondisi itu membuat tim yang bertugas memadamkan api sulit mendekati lokasi kebakaran.

"Kendala kita yakni lokasi kebakaran yang jauh sehingga perlu proses dan waktu untuk memadamkannya. Mudah-mudahan dari edukasi ini kebakaran dapat kita cegah," jelas dia.

Baca Juga: Curhat Warga Ogan Ilir Sebut Karhutla Sebagai Pemandangan Tiap Tahun

3. Masyarakat masih sering bakar lahan, pasokan air mulai menipis

Masuki Musim Kemarau, Pangdam II Sriwijaya dan BPBD Patroli UdaraWater Bombing memadamkan api akibat karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Patroli udara hari ini dilakukan di tiga Kabupaten seperti Banyuasin, Muara Enim dan Ogan Ilir. Ketiga lokasi menjadi tempat kebakaran hutan dan lahan sepanjang Januari-Agustus 2020.

"Untuk memastikan api tidak muncul kembali tim darat dan udara akan terus melakukan patroli," ujar Iriansyah.

Iriansyah menambahkan, masih ada masyarakat yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar. Kondisi tersebut dapat berdampak buruk di tengah puncak musim kemarau yang terjadi di periode Agustus-September ini.

"Sumber air sudah mulai sulit didapat. Makanya kita minta masyarakat menjaga agar tidak ada titik api," tutup dia.

Baca Juga: 5 Wilayah di Sumsel Terjadi Karhutla Selama 3 Hari

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya