Jelang Lebaran, 2.011 Sampel COVID-19 di Sumsel Mengantre Diperiksa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Sumsel mengungkapkan pihaknya kesulitan memeriksa sampel pasien terduga COVID-19. Sebab, laboratorium tempat pemeriksaan sampel dengan metode Polymarese Chain Reaction (PCR) memiliki keterbatasan.
Menurut Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Sumsel, Yusri, sampel yang belum terperiksa sejauh ini mencapai 2.011. Seluruh sampel itu tak hanya berasal dari Palembang dan daerah di Sumsel, melainkan provinsi tetangga.
"Saat ini banyak sampel yang masuk ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Tidak hanya wilayah Sumsel, tapi masih memeriksa sampel dari lima provinsi seperti Jambi, Bengkulu, Lampung, Babel, dan termasuk Sumsel," ujar Yusri, Sabtu (23/5).
Baca Juga: 800 Anak Positif COVID-19, Sekolah Berpotensi Besar Jadi Klaster Baru
1. Sumsel hanya kebagian pemeriksaan sampel 100 per hari
Alat PCR yang dimiliki BBLK Palembang yang dikhususkan untuk memeriksa sampel pasien, dibatasi hanya 100 sampel per hari untuk wilayah Sumsel. Sedangkan sampel yang masuk lebih dari 400-an. Kondisi itu membuat banyak sampel yang sudah masuk tertunda untuk diperiksa.
"Jadi dari 400 sampel yang dapat diperiksa satu hari, kita cuma bisa kerjakan 100 sampel Sumsel," jelas dia.
2. Semua sampel terpusat di BBLK Palembang
Beberapa fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH), RSUD Siti Fatimah Palembang, dan RSUD Siti Aisyah di Lubuk Linggau memang memiliki alat tes sampel sendiri, hanya saja alat-alat itu memiliki keterbatasan. Sehingga beberapa sampel tetap harus dikirim ke BBLK Palembang.
"Kita masih mengupayakan pemeriksaan dilakukan secara cepat. Kita juga masih menunggu alat PCR Pusri beroperasi sekitar awal Juni. Dengan banyak alat tes sampe maka semakin cepat kita mengetahui hasilnya," jelas dia.
3. Ada tambahan 32 pasien positif baru
Kasus orang dalam pantauan (ODP) terus meningkat. Pada hari ini diumumkan selesai pemantauan 4.144 mencapai orang, dan masih pemantauan 1.554 orang lagi. Kasus pasien dengan pengawasan (PDP) ada 461 orang, selesai pengawasan 194 orang dan masih dalam pengawasan 267 orang lagi.
"Sampel yang telah keluar hasilnya ada 725 orang dan dinyatakan positif sampai hari ini. Sedangkan negatif sudah ada 379 sampel. Hari ini kita bertambah 32 pasien positif, 29 dari Palembang, dua orang Lubuk Linggau dan satu orang dari OKU Timur," tandas dia.
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan