Dampak Hujan di Musim Kemarau Redam Potensi Karhutla di Sumsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) dalam sepekan terakhir diguyur hujan secara merata. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menyebut hal ini sebagai dampak positif untuk menghilangnya titik api penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Untuk sementara Karhutla aman karena wilayah yang tadinya rawan kini tergenang air. Hujan pun cukup intens dalam beberapa hari terakhir," ungkap Kabid Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori, Kamis (2/9/2021).
1. Potensi Karhutla tetap bisa terjadi
Ansori menjelaskan, hujan di musim kemarau kali ini terjadi akibat ada perubahan arah dari awan hujan. Kondisi tersebut tetap menjadi perhatian pihaknya, mengingatkan potensi karhutla bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
"Walaupun hujan, tetap ada potensi hotspot (titik panas). Tetapi tidak berpotensi membahayakan," ujar dia.
Baca Juga: Wako Palembang: Banjir Terjadi karena Gotong Royong Terhenti
2. Puting Beliung porak porandakan rumah di Muara Telang Banyuasin
Ansori menambahkan, hujan dalam sepekan terakhir justru mengakibatkan beberapa bencana lain. Saat hujan seharian, pihaknya mencatat ada beberapa bencana seperti beberapa wilayah terendam, permukaan air sungai meningkat, dan angin puting beliung.
Angin puting beliung yang terjadi di Banyuasin kemarin (1/9/2021) mengakibatkan 12 rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan di wilayah Muara Telang. Tim dari BPBD Sumsel dan Banyuasin turun mengevakuasi warga setempat
"Kita tetap mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati. Sejauh ini belum ada status darurat bencana, karena kita masih fokus di karhutla," jelas dia.
3. Wilayah dataran tinggi dan rendah diminta waspadai perubahan musim
BPBD Sumsel mengingatkan masyarakat tetap waspada, terutama untuk wilayah dataran tinggi dan rendah. Menurutnya, peralihan musim hingga beberapa bulan ke depan patut diwaspadai dari bencana yang dipengaruhi faktor geografis.
"Kalau sesuai dengan karakteristik wilayah, ancaman bencana di dataran tinggi seperti banjir bandang dan tanah longsor perlu kita waspadai. Sedangkan untuk dataran rendah perlu diantisipasi karena pengaruh pasang surut," tutup dia.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Palembang Terendam Banjir Setelah Hujan Seharian