Antisipasi Kekeringan dan Karhutla, Pemprov Sumsel Izinkan TMC

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru memastikan persiapan menghadapi musim kemarau 2023. Dari berbagai analisis, kemarau tahun ini berpotensi menyebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) akibat perubahan cuaca dan kekeringan.
"Untuk mengantisipasi karhutla kita perlu melakukan mitigasi bencana sejak awal. Salah satunya dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)," ungkap Herman Deru, Kamis (27/4/2023).
Baca Juga: 3 Kabupaten di Sumsel Putuskan Siaga Karhutla Lebih Awal
1. Sumsel sudah masuk siaga darurat karhutla
Deru menjelaskan, langkah antisipasi terus dilakukan pihaknya untuk mencegah karhutla hingga kekeringan saat kemarau. Dirinya bahkan telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang penetapan wilayah siaga darurat karhutla, sekaligus izin TMC di Sumsel.
"SK (Gubernur) ini untuk mempersiapkan diri untuk mengantisipasi terjadi bencana kekeringan dan karhutla di wilayah Sumsel pada musim kemarau tahun 2023," jelas dia.
2. Operasi TMC dimaksudkan untuk cegah kekeringan lebih dini
Langkah bersama pencegahan karhutla tersebut sudah dibahas bersama stakeholder terkait seperti, BPBD, BMKG, TNI, Polri, hingga pihak swasta untuk mencegah karhutla lebih dini.
"Operasi TMC ini perlu dilakukan untuk memitigasi kekeringan yang mana mengurangi dampak langsung kekeringan lewat pengisian waduk, irigasi, PLTA, masyarakat," jelas dia.
3. Luhut minta antisipasi kemungkinan El Nino
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan membeberkan data prakiraan cuaca di sebagian wilayah di Indonesia, akan kembali netral pasca La Nina (Kemarau Basah). Meskipun kondisi netral, pihaknya tetap mengantisipasi kemungkinan terjadi El Nino seperti kemarau di tahun 2015 silam.
"El Nino dapat memicu kekeringan akibat minimnya curah hujan. El Nino juga akan meningkatkan titik api, sehingga rawan terjadi karhutla," jelas dia.
Baca Juga: DPW PPP Sumsel Sepakat Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024