Wawako Palembang Minta Masyarakat Taat Tuntaskan COVID-19 

Sinergitas menjadi kunci penting bebas pandemik COVID-19 

Palembang, IDN Times - Kapan pandemik COVID-19 selesai? Pertanyaan tersebut selalu muncul di tengah masyarakat. Protokol kesehatan (Prokes) dan vaksinasi COVID-19 yang terus berjalan, memberikan harapan untuk menekan penyebaran virus corona.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang pun dituntut segera menuntaskan kasus COVID-19 dengan keadaan sekarang yang membuat banyak pihak terdampak dari berbagai sektor. Terutama persoalan paling klasik mengenai himpitan ekonomi.

Menurut Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, masalah COVID-19 bisa segera selesai jika semua pihak terlibat membentuk sinergitas dan ekosistem, sebagai kunci utama memutus rantai penularan virus corona yang dimulai dari lingkungan setempat dan terdekat.

1. PSBB yang sempat diterapkan tidak sepenuhnya ditaati masyarakat

Wawako Palembang Minta Masyarakat Taat Tuntaskan COVID-19 Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon

Perempuan yang juga menjabat Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang ini menilai, perkembangan COVID-19 di Bumi Sriwijaya tidak bisa diprediksi. Lantaran sejumlah pihak tidak kompak mengikuti peraturan, dan tidak disiplin melakukan pencegahan.

"Pemerintah sempat melakukan program seperti PSBB, tetapi masih ada saja yang tidak ikut aturan. Sebenarnya COVID-19 bisa selesai jika kita bersama-sama, dibantu dukungan masyarakat yang taat perintah," kata dia.

Baca Juga: Palembang Target Vaksinasi Guru Selesai Sebelum April

2. Belum bisa memastikan jadwal masuk sekolah

Wawako Palembang Minta Masyarakat Taat Tuntaskan COVID-19 Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Dirinya menyebut, tidak ada kesamaan tujuan mengatasi penyebaran COVID-19 dari sejumlah stakeholder termasuk warga kota, membuat status wilayah selalu berubah-ubah. Jumlah kasus yang fluktuatif ini menjadikan Pemkot Palembang hingga sekarang belum memastikan kebijakan.

"Kami (Pemkot) belum membuka sekolah tatap muka, karena izin dari keputusan empat menteri menunggu zona hijau atau kuning. Sedangkan kita masih zona merah," timpalnya.

3. Menaruh harapan besar terhadap pelaksanaan vaksinasi COVID-19

Wawako Palembang Minta Masyarakat Taat Tuntaskan COVID-19 Simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Gandus Palembang (IDN Times/Dokumen)

Melihat status wilayah dalam risiko bahaya karena berada pada zona merah, politisi PDI Perjuangan ini meminta warga dan semua lapisan masyarakat gencar tertib menerapkan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan).

Begitu juga pelaksanaan 3T (Testing, Tracing dan Treatment) yang semestinya makin aktif digalakkan. Sebab upaya tersebut mampu menangani kasus COVID-19, sebagai langkah penelusuran kontak erat dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien COVID-19.

"Sekarang sudah ada vaksinasi, kita semua berharap besar dengan keberhasilannya sembari menunggu bagaimana evaluasi dari tim gugus tugas COVID-19," tandas dia.

Baca Juga: Nakes Penerima Vaksinasi COVID-19 di Palembang Bertambah 2.016 Orang

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya