Tanggapi Keluhan Atlet Tak Dibayar, KONI Sumsel: Sudah Diberi Pinjaman

Pihaknya bertanggung jawab dan peduli atlet

Palembang, IDN Times - Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Selatan (KONI Sumsel) menanggapi keluhan atlet gulat yang tak menerima gaji selama delapan bulan. Menurut Ketua Umum KONI Sumsel, Hendri Zainuddin melalui Wakil Ketua Umum I, Ahmad Yani, pihaknya sudah memberi dana pinjaman kepada atlet untuk kebutuhan hidup.

"Kami sudah berbesar hati dengan luar biasa peduli terhadap para atlet dan pelatih. Pak Hendri Zainuddin sudah memberi talangan pribadi kepada sejumlah atlet dan pelatih, mereka telah menerima dana pinjaman pada Maret lalu, salah satunya cabor Gulat," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (1/7).

1. KONI Sumsel beri dana pinjaman Rp10 juta

Tanggapi Keluhan Atlet Tak Dibayar, KONI Sumsel: Sudah Diberi PinjamanSituasi kantor KONI Sumsel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Yani merinci pinjaman dana cabor gulat diberikan kepada pelatih Deni Syahputra sebesar Rp4 juta, atlet Ronal Toruan sebesar Rp4 juta, serta atlet Kuanto sebesar Rp2 juta. "Begitu juga untuk cabor lainnya," ungkap Yani.

Melihat situasi sekarang, kata Yani, ia berharap para atlet dan pelatih serta pengurus cabang olahraga tetap bersabar dan memahami kondisi. Selain itu, ia meluruskan perihal atlet dan pelatih hanya mendapat dana apresiasi dari pemerintah, bukan gaji.

"Kita sebelumnya juga telah memberikan penjelasan langsung kepada yang bersangkutan. Kita ingin selamatkan atlet lewat hutangan dan perpanjangan pelatda," kata dia.

Baca Juga: Atlet Sumsel Mengeluh 8 Bulan Tak Gajian, Sebut KONI Tak Peduli

2. KONI Sumsel hanya mendapat dana kas penyimpanan Rp4 miliar

Tanggapi Keluhan Atlet Tak Dibayar, KONI Sumsel: Sudah Diberi PinjamanIlustrasi atlet gulat Indonesia (IDN Times/Dokumen pribadi)

Yani menjelaskan, KONI Sumsel menyiapkan sejumlah program mulai Pelatihan Daerah (Pelatda), Pelatihan Terpusat, bahkan pemusatan latihan di dalam dan luar negeri untuk memprioritaskan prestasi olahraga Sumsel. Tapi program tersebut tertunda lantaran pandemik COVID-19.

Ia menegaskan, pihaknya bukan tidak memperhatikan para atlet. Namun kas KONI Sumsel hanya mendapatkan dana operasional sebesar Rp4 miliar. Sedangkan pendanaan atlet dalam pengelolaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel mencapai Rp20,4 miliar.

"Makanya segala upaya kita kedepankan, KONI Sumsel mengupayakan masa depan atlet. Apalagi atlet dan pelatih merupakan pahlawan olahraga," tegas dia.

Baca Juga: Piala Dunia U20, Bangku Stadion Gelora Sriwijaya Dikurangi 40 Persen  

3. KONI Sumsel ajukan pembayaran tahun 2020 ke Dispora Sumsel

Tanggapi Keluhan Atlet Tak Dibayar, KONI Sumsel: Sudah Diberi PinjamanBukti pemberian dana pinjaman untuk atlet gulat KONI Sumsel (IDN Times/Dokumen)

Lebih lanjut, Yani menjelaskan pihaknya hanya bertindak sebagai adiminstrator bagi atlet dan pelatih. KONI Sumsel tidak mengelola keuangan dan hanya mengajukan ke pemerintah daerah.

"Untuk tahun 2020, KONI Sumsel sedang dalam proses pengajuan ke Dispora. Soal pelatda sebenarnya hanya ada tiga bulan, namun kita mengusulkan ke Dispora agar menjadi 10 bulan. Itu upaya kita, dan mudah-mudahan terealisasi," tandas dia.

Baca Juga: PON Papua 2020 Diundur karena Corona, Atlet Sumsel Matangkan Mental  

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya