Lirik Wisata Sejarah, BI Sumsel Bangun Kampung Air Pulau Kemaro
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Melihat potensi wisata air di Palembang dengan daya tarik sejarah peradaban kota, Pemerintah Kota (Pemkot) bekerja sama Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel) membangun Kampung Air Pulau Kemaro.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Hari Widodo mengatakan, pengerjaan dimulai setelah pihaknya melakukan survei lapangan sejak Agustus 2020. BI Sumsel melibatkan Dinas Pariwisata, konsultan, dan tim pengembang BI.
"Mulai dari aktivitas survei yang kita lakukan sudah empat kali. Sekarang di tahap konsultasi publik dengan subjek masyarakat membahas perbaikan spot," katanya di Rumah Dinas Wali Kota (Wako) Palembang usai Audiensi dana hibah Pulau Kemaro, Selasa (8/9/2020).
1. Kampung Air Pulau Kemaro memiliki jargon 'Must See Musi'
Pembangunan Kampung Air Pulau Kemaro masuk dalam program revitalisasi sungai di Palembang, dengan tagline atau jargon 'Must See Musi' yang bakal menjadi ikon utama wisata baru.
Menurutnya, 'Must See Musi' mengartikan Sungai Musi yang harus dilihat. Apalagi Palembang merupakan kota berbasis jasa, sehingga program itu bisa menjadi peluang inovasi perekonomian berbeda.
"Kita harus menggali potensi lain untuk mengembangkan wisata," ujar dia.
Baca Juga: Pedestrian Sudirman Palembang Bakal Dipindah ke Sekanak
2. Konsep pembangunan menerapkan 3A
Hari menerangkan, sejauh ini pengerjaan sudah sampai tahap perbaikan gerbang transportasi perahu. Namun BI Sumsel bakal berpartisipasi di peningkatan sarana dan prasarana menuju lokasi Kampung Air Pulau Kemaro.
Bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BI Sumsel, termasuk penataan kapal kecil atau ketek sebanyak 30 unit dan pengadaan speedboat sekitar 10-15 unit. Nantinya, perbaikan berfokus pada kondisi fisik untuk menunjang pariwisata Palembang.
"Kita konsisten menerapkan pembangunan 3A. Yakni akses kampung air, amenity (kenyamanan) infrastruktur pendukung dengan bangun dermaga comunity center dan atraksi kegiatan," terang dia.
Baca Juga: Palembang Masih Zona Merah, Sektor Wisata Malah Naik 80 Persen
3. Kehidupan sungai yang aktif jadi alasan Kampung Air Pulau Kemaro diangkat
Selain pengembangan wisata, tujuan Kampung Air Pulau Kemaro diangkat karena kehidupan sungai di Palembang yang aktif. Hanya saja, bagaimana stakeholder memperbaiki aspek fisik yang berlanjut pada persiapan capacity building masyarakat sebagai pelaku wisata.
"Paling penting adalah SDM. Ada sisi sosial bekerja dengan komunitas dalam aspek lingkungan hidup, seperti pengelolaan sampah instalasi penduduk dengan membentuk community development," jelasnya.
Hari menyebut, daratan pinggiran sungai kawasan Kampung Air Pulau Kemaro memiliki sekitar 150 Kepala Keluarga (KK). Rencananya, mereka akan diberdayakan untuk membantu pendapatan daerah melalui penataan budidaya ikan hias.
"Jadi ke Pulau Kemaro tidak saja ke Pagoda, karena di sana luas," timpalnya.
3. Penataan dan perbaikan fasilitas umun bakal jadi lebih layak
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Palembang, Isnaini Madani menambahkan, penataan Kampung Air sudah dilakukan dengan program CSR. Tetapi selama ini kurang komperehensif, hingga akhirnya dibantu BI Sumsel.
Pembangunan akan meliputi jerambah layang, dari spot yang kurang layak menjadi layak. Kemudian penataan amenity dengan perbaikan fasilitas umum MCK, serta penambahan pergola taman.
"Mudah-mudahan wisatawan ke Palembang berkesan, siapa belum ke Pulau Kemaro artinya belum ke Palembang," harap Isnaini.
Selain itu, Dispar Palembang turut berencana membuat pemukiman warga di Pulau Kemaro. Pemukiman itu bakal menjadi lokasi homestay bagi wisatawan lokal maupun luar.
"Rumah di sana rencana ada homestay, dengan masyarakat yang tergerak untuk melakukan perbaikan sendiri. Tak ada perubahan desain, tapi peruntukkannya untuk permukiman. Insya Allah akhir tahun selesai (pengerjaan)," tandas dia.
Baca Juga: 101 Agenda Pariwisata Palembang Terhenti Akibat COVID-19