Baru 10 Hari Keluar, Napi Asimilasi Tewas Saat Tagih Utang Rp500 Ribu
Gara-gara emosi sesaat jadinya ancaman 15 tahun penjara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuasin, IDN Times - Baru 10 hari bebas karena mengikuti program asimilasi, seorang napi di Kabupaten Banyuasin, Habiburohman (37), tewas karena dibunuh temannya saaat menagih utang.
Korban tewas dengan empat luka tusuk, setelah tersangka Yudi Pranadjaya (35), warga Talang Bali Desa Sungai Rebo, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, naik pitam saat menemui korban.
"Kasus bermula karena cek-cok antara korban dan tersangka. Cek-cok tersebut berujung penusukan sebanyak empat kali tepat di dada dan punggung, hingga korban pun tewas," ujar Kapolsek Mariana, AKP Agus Irwanto, Sabtu (18/4).
Baca Juga: Alasan Tidak Ada Uang Keluar Penjara, Dua Napi Asimilasi Curi Motor
1. Uang Rp500 ribu berujung hilang nyawa
Menurut Agus, saat itu korban datang mengetok pintu rumah tersangka yang tengah tertidur pulas. Korban Habiburahman langsung menanyakan, utang yang dulu pernah dipinjam tersangka beberapa tahun lalu sebesar Rp500.000.
"Korban ini mau menagih utang kepada tersangka. Korban mengetuk pintu dengan keras, sehingga membuat tersangka ini terbangun dari tidur dan kesal terhadap korban," ujar dia.
Baca Juga: Tak Cuma Indonesia, 6 Negara Juga Bebaskan Napi saat Pandemi COVID-19
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan