Wadah Makan Gratis Palembang Pakai Kotak Plastik Penggunaan Berulang

Palembang, IDN Times - Wadah program makan gratis bergizi (MBG) di Palembang menggunakan tempat plastik yang bisa dipakai berulang. Wadah tersebut menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Adrianus Amri dipakai hanya untuk peluncuran awal pelaksanaan MBG. Dia mengaku, pemakaian wadah itu karena penyaluran MBG di momen perdana masih belum siap.
“Besok kita pakai ompreng (wadah ramah lingkungan),” ujarnya setelah meninjau penyaluran MBG di SMP N 19 Palembang, Senin (6/1/2024).
1. Wadah makan bahan plastik kontradiktif aturan pemkot mengenai larangan penggunaan plastik

Penggunaan wadah MBG berbahan plastik secara aturan kontradiktif dengan kebijakan yang baru diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, yakni larangan memakai plastik per Januari 2025. Sebelumnya bahkan Pj Wali Kota (Wako) Cheka Virgowasnyah mengeluarkan edaran untuk tidak memakai plastik bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Larangan tersebut merujuk perubahan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2015 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, yang berkaitan dengan Peraturan Walikota Nomor 4 tahun 2016 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik.
2. Disdik sebut wadah ompreng ramah lingkungan langka di pasaran

Amri mengatakan, alasan mereka memakai wadah plastik dan membawa kotak makanan menggunakan kantong plastik karena saat distribusi paket MBG lebih ringkas dan juga ketersediaan ompreng ramah lingkungan terbatas.
“Ompreng ini menjadi langka dan kita sulit untuk mendapatkannya,” kata dia.
3. Disdik evaluasi penyaluran MBG kedepan

Tak hanya memakai wadah plastik, penyaluran MBG di Palembang terkesan kurang siap karena menggunakan kendaraan bak terbuka dan paket MBG dibawa kurang higienis karena distribusi tanpa atap dan berpotensi angin membawa virus ataupun debu menempel ke wadah makanan.
Khusus SMP N 19 Palembang, total ada 1.098 paket yang dibagikan, namun untuk makanan yang dikonsumsi siswa hanya 1.056 hidangan, karena kotak kelebihan untuk jatah siswa yang saat itu tidak masuk sekolah akibat sakit dan alasan absen lainnya.
Menyoal teknis penyaluran MBG yang dinilai kurang optimal, Amri menyebut bakal melakukan evaluasi untuk distribusi hari selanjutnya.
“Boks terbuka ini pasti kita perhatikan dan kita lihat lagi higienis ke depan. Namun yang perlu ditegaskan adalah dari awal kita memang pakai ompreng untuk wadah makanan, tapi karena kita memang belum siap sepenuhnya, maka pakai plastik. kita harapkan hari lain berjalan lancar,” jelas dia.
4. Kadinkes sebut kebersihan paket MBG dipastikan higienis

Sementara kata Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fenty Aprina, Pemerintah Kota (Pemkot) tidak mungkin tak memerhatikan kebersihan wadah makan hingga lauk pauk yang dibagikan kepada siswa sekolah. Apalagi katanya, persiapan makanan MBG telah diatur oleh badan gizi nasional yang setiap daerah sudah memiliki tanggung jawab masing-masing.
“Wadah kita pastikan ramah lingkungan selanjutnya, soal distribusi kita akan evaluasi dan nanti pakai kendaraan tertutup, karena kita juga khawatir akan ada debu atau nanti makanan kita kehujanaan. Ini hanya diawal saja,” jelasnya.