Sumsel Ekspor 18,5 Ton Biji Kopi Liberika ke Malaysia

- Ekspor 18,5 ton biji kopi Liberika asal Sumsel ke Malaysia dilakukan setelah melalui proses pemeriksaan fisik dan pengujian laboratorium.
- Sertifikasi ekspor diberikan untuk memastikan keamanan hayati produk dan kelancaran perdagangan internasional, serta menegaskan potensi sektor perkebunan Sumsel di pasar global.
- Bupati Lahat berharap ekspor biji kopi mampu mensejahterahkan petani dan meningkatkan perekonomian daerah dari hasil perkebunan.
Palembang, IDN Times - Sebanyak 18,5 ton biji kopi Liberika asal Lahat dan Muara Enim Sumatra Selatan (Sumsel) diekspor ke Malaysia. Kopi liberika tersebut merupakan salah satu produk perkebunan unggulan dari wilayah seperti Jarai, Kikim, dan Tanjung Sirih dan Semendo.
"Sebelum diberangkatkan, seluruh biji kopi telah melalui proses pemeriksaan fisik dan pengujian laboratorium untuk memastikan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta memenuhi persyaratan negara tujuan," jelas Kepala Karantina Sumatera Selatan, Sri Endah Ekandari, Selasa (11/11/2025).
1. Produk yang diekspor dijamin telah memenuhi standar

Sri menjelaskan, penyerahan sertifikasi ekspor tersebut diberikan sebagai standarisasi produk ekspor dari Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan hayati sekaligus kelancaran perdagangan internasional.
"Sertifikat yang kami terbitkan menjadi jaminan bahwa produk tersebut aman, sehat, dan layak diterima di pasar global," jelas dia.
2. Harap ekspor kopi menjangkau pasar lebih luas

Menurut Sri, aktivitas ekspor tersebut menegaskan besarnya potensi sektor perkebunan Sumsel sebagai produsen komoditas pertanian unggulan yang mampu bersaing di pasar global. Dengan mutu yang konsisten serta dukungan sistem sertifikasi yang kredibel, kopi liberika asal Sumsel diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mendorong peningkatan nilai ekonomi daerah.
"Kita turut mendampingi pelaku ekspor agar prosesnya berjalan efisien dan sesuai prosedur. Sinergi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dengan Karantina menjadi kunci keberhasilan ekspor yang berdaya saing," jelas dia.
3. Ekspor dinilai bisa sejahterahkan petani

Senada, Bupati Lahat Bursah Zarnubi memastikan ekspor yang dilakukan hari hasil petani Lahat diharap mampu mensejahterahkan petani yang ada. Lahat sebagai salah satu sentra penghasil kopi diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah dari hasil perkebunan.
"Dengan ekspor saat ini, artinya Lahat sudah mulai masuk pasar global dan sudah mulai dikenal," ungkap Bursah.


















