Sudah 36 Hektare Lahan di Ogan Ilir Terbakar Sepanjang 2020

Ogan Ilir, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali menghanguskan tiga hektare (Ha) di wilayah Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel), Kamis (20/8/2020) kemarin. Karhutla itu menyebabkan Ogan Ilir menjadi wilayah dengan kebakaran terluas pada 2020, yakni mencapai 36 ha.
Lalu karhutla tebesar kedua terjadi di Musi Banyuasin (Muba) karena telah menghanguskan lahan 2,5 ha, diikuti Banyuasin seluas 1,5 ha, dan Muara Enim mencapai lahan 1 ha.
"Total lahan yang terbakar di Sumsel saat ini ada 41 ha. Paling banyak di Ogan Ilir dengan 36 ha sejak 1 Januari hingga 20 Agustus kemarin," ungkap Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Jumat (21/8/2020).
1. Tiga hektare lahan yang terbakar di OI adalah lahan kosong

Menurut Ansori, kebakaran terakhir yang menghanguskan tiga ha lahan di Ogan Ilir bisa dipadamkan oleh tim darat dan udara. Karhutla tersebar di dua lokasi berbeda di Ogan Ilir. Yakni di desa Palem Raya dan Kelurahan Timbang, Kecamatan Indralaya Utara.
"Dari lokasi pertama diketahui adalah tanah kosong yang terbakar. Sedangkan di lokasi kedua, karhutla terjadi akibat oknum warga yang membakar sampah dan merembet ke lahan sebelahnya," jelas dia.
2. Satu unit water bombing diturunkan padamkan api

Dalam proses pemadaman api karhutla tersebut, tim gabungan tidak terlalu kesulitan memadamkan api karena wilayah yang terbakar merupakan lahan mineral bukan gambut, sehingga masih memiliki kandungan air.
"Petugas di darat juga menyiapkan peralatan seperti mesin pompa, jet shutrer, dan sprayer. Sedangkan di udara, disiapkan satu unit helikopter Water Bombing," jelas dia.
3. Lahan kosong di Ogan Ilir rawan terbakar

Menurut Ansori, karhutla mulai terjadi di hampir seluruh wilayah Sumsel pada musim kemarau saat ini. Ogan Ilir menjadi satu di antara wilayah dengan luasan tanah terbakar cukup luas akibat banyak lahan kosong.
"Ogan Ilir banyak terjadi karhutla karena wilayah lahan kosong dan gambut lebih banyak, sehingga potensi ancaman lahan terbakar lebih besar dibandingkan daerah lain," tutup dia.