Sudah 27 Korban Tewas Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar

- 27 korban tewas akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatra Barat
- Pencarian korban lain dihentikan sementara, namun tim gabungan terus melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi bencana
- Tim SAR gabungan terus bekerja keras mencari dan mengevakuasi korban yang masih hilang, sementara pemerintah daerah mendirikan posko pengungsian untuk warga terdampak
Padang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Barat (BNPB Sumbar) merilis data terbaru jumlah korban tewas akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi, Minggu (12/5/2024).
Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham, ada 27 korban meninggal dunia akibat peristiwa ini hingga sore ini. Seluruh korban berasal dari dua wilayah, yakni Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
"Data sementara yang masuk ke BPBD Sumbar jumlah korban jiwa 27 orang," kata Ilham, Minggu (12/5/2024).
1. Pencarian dihentikan sementara

Ilham mengatakan proses pencarian kemungkinan korban lain yang belum ditemukan, untuk sementara dihentikan lantaran. Meski demikian, Ihlam memastikan bahwa tim gabungan masih terus akan melakukan penyisiran dan pencarian korban di lokasi bencana.
"Saat ini masih dalam proses pendataan, penyisiran, dan pencarian. Korban jiwa terbanyak ditemukan di Kabupaten Agam. Seluruh korban dievakuasi ke dua rumah sakit, yaitu RSUD Achmad Mochtar Kota Bukittinggi dan RSUD Batusangkar," ujar Ilham.
2. Tim gabungan dan medis masih bersiaga

Pantauan di lapangan, Tim SAR gabungan berasal dari berbagai instansi, termasuk Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri, terus bekerja keras mencari dan mengevakuasi korban yang masih hilang.
Petugas medis juga bersiaga di lokasi untuk memberikan pertolongan kepada korban yang mengalami luka-luka.
3. Bantuan untuk korban bencana
Pemerintah daerah setempat juga telah mendirikan posko pengungsian untuk menampung warga yang terdampak banjir lahar dingin. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar lainnya juga mulai didistribusikan kepada para pengungsi.
Mengingat potensi bannir lahar dingin susulan masih berkemungkinan terjadi, otoritas terkait mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang terkait perkembangan situasi. Jika memungkinkan, warga diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.