Perawatan Medis-Psikis Siswi SD Mata Lebam Dibiayai Pemkot Palembang

- Siswi SD Negeri 150 Palembang yang mengalami mata lebam akan mendapatkan penanganan medis dan psikis di Rumah Sakit Umum Daerah Bari.
- Orang tua siswi tersebut menduga anaknya dipukul oleh gurunya menggunakan cincin, namun pihak sekolah membantah klaim tersebut.
- Keluarga siswi telah melaporkan kejadian ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Palembang, IDN Times - Siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri 150 Palembang inisial F yang viral di media sosial (medsos) karena mengalami kondisi kedua mata lebam usai pulang dari sekolah bakal mendapatkan penanganan medis serta psikis di RSUD BARI dan akan dibiayai Wali Kota Ratu Dewa.
"Kami ingin memastikan kondisi Fatiyah ditangani secara medis oleh pihak rumah sakit. Yang terpenting sekarang adalah kesehatan dan keselamatan anak ini," kata Ratu Dewa saat berkunjung ke kediaman siswa tersebut di kawasan Gandus, Palembang, Senin (3/11/2025).
1. Rumah sakit sebut lebam diduga akibat pukulan benda tumpul

Menurut cerita yang diterima Ratu Dewa dari keterangan ibunya F, kejadian bermula pada Kamis (30/10/2025) lalu ketika anaknya pulang sekolah dalam kondisi mata merah dan membiru. Melihat hal itu, orang tua langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit Bunda untuk mendapatkan perawatan awal.
"Dari keterangan ibunya hasil pemeriksaan sementara, pihak rumah sakit menyebut bahwa kondisi mata anak diduga akibat benturan benda tumpul. Namun, karena kondisi tersebut terjadi setelah pulang sekolah, ibunya menduga dia (anaknya) dipukul oleh gurunya menggunakan cincin," jelas Dewa.
2. Sekolah bantah tidak melakukan hal apapun terhadap F

Tak hanya berkunjung ke tempat tinggal siswi F, Dewa pun langsung mendatangi sekolah tempatnya belajar. Dia juga menggali informasi dari pihak guru dan kepala sekolah di SD Negeri 150 Palembang.
Berdasarkan cerita yang disampaikan pihak sekolah, Dewa berujar, guru di sana mengklaim tidak terjadi pemukulan apalagi menggunakan cincin seperti yang sempat beredar di media sosial.
"Mereka mengaku tiba-tiba saja melihat mata anak itu merah," jelas Dewa.
Sejauh ini, sekolah telah menyerahkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian dan berharap agar permasalahan dapat terungkap dengan jelas tanpa menimbulkan fitnah atau salah paham.
3. Pemkot Palembang akan melakukan pendampingan terhadap F

Sementara Kata Camat Gandus Palembang, Jufriansyah, dari informasi keluarga F, mereka telah melaporkan kejadian tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang.
"Laporan sudah masuk ke PPA Polrestabes. Jadi saat ini sedang dalam proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti luka di bagian mata anak itu," kata Jufriansyah.
Dia memastikan, Pemkot Palembang dan pihak kepolisian bersama dinas terkait akan terus memantau perkembangan kasus F. Pemkot pun, lanjutnya, siap memberikan pendampingan medis dan psikologis kepada korban agar bisa segera pulih dan kembali bersekolah seperti biasa.
















