Kepala SDN 150 Gandus Bantah Isu Penganiayaan Siswa oleh Guru

- Kepala SD Negeri 150 Gandus Palembang membantah isu penganiayaan siswa yang beredar di media sosial.
- Anak diduga sudah sakit sebelum ke sekolah, wali kelas langsung membawanya ke puskesmas dan RS Bunda Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Pihak sekolah siap dihadirkan sebagai saksi setelah kasus ini dilaporkan orang tua korban ke kepolisian.
Palembang, IDN Times - Kepala SD Negeri 150 Gandus Palembang, Eka Octa Nugraha, akhirnya memberikan klarifikasi terkait isu dugaan penganiayaan siswa yang ramai beredar di media sosial. Menurutnya, isu yang beredar tidaklah benar dan tak ada guru yang melakukan tindak kekerasan kepada siswa hingga kabar kekerasan ini mencuat ke publik.
"Kami dari pihak sekolah memastikan tidak ada tindak kekerasan yang terjadi," ungkap Eka Octa Nugraha, Senin (3/11/2025).
1. Sebut bahwa korban sudah sakit sebelum sekolah

Eka pun kaget mendapati banyak informasi beredar mengenai dugaan penganiayaan yang ada. Bahkan, pihaknya menyebut, sang anak diduga sudah mengalami sakit sebelum ke sekolah, Senin (27/10/2025).
"Karena sebelum ia datang ke sekolah, matanya sudah merah di sebelah kiri," jelas dia.
2. Belum tahu hasil pemeriksaan RS

Sebagai bentuk perhatian terhadap siswanya, wali kelas bahkan langsung mendatangi korban dan membawanya ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan awal. Setelah itu, korban dirujuk ke RS Bunda Palembang guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisinya.
"Dari hasil pemeriksaan rumah sakit kami belum tahu pasti apa penyebabnya," jelas dia.
3. Sekolah siap bersaksi jika dibutuhkan

Terkait pengakuan korban kepada orang tuanya yang menyebut telah dipukul oleh seorang guru menggunakan cincin, pihak sekolah menilai hal itu tidak benar. Pasalnya, menurut pihak sekolah, tidak ada guru yang memakai cincin saat menjalankan aktivitas mengajar.
Pihaknya mengaku siap jika harus dihadirkan sebagai saksi, mengingat kasus ini sudah dilaporkan orang tua korban ke kepolisian.
"Pas tahu beritanya, saya juga kaget karena tidak ada pihak guru yang menggunakan cincin," jelas dia.
















