Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

47 Tahun Merawat Bola Dunia: Kopi Legendaris Lahat Kini Merambah Premium

Pekerja sedang mengemas Kopi Bola Dunia, robusta legendaris asal Lahat, Sumsel.
Pekerja sedang mengemas Kopi Bola Dunia, robusta legendaris asal Lahat, Sumsel. (Reno Saputra for IDN Times)
Intinya sih...
  • Kopi Bola Dunia Lahat hadir sejak 1978, menawarkan aroma khas robusta dari dataran tinggi Lahat ke seluruh Indonesia.
  • Kopi Bola Dunia kini merambah varian premium Bukit Serelo, menggunakan bahan bakar gas untuk produksi yang ramah lingkungan.
  • Ko Cuncun: kopi bukan hanya minuman, tetapi juga ekosistem ekonomi yang menyatukan petani, pelaku usaha, dan penikmat diharapkan bisa dinikmati oleh banyak orang di dunia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lahat, IDN Times - Aroma kopi menyeruak begitu memasuki kawasan Desa Karang Anyar, Lahat. Di balik kepulan uap hangat dari biji robusta yang baru disangrai, tersimpan kisah panjang tentang dedikasi, tradisi, dan inovasi. Kopi Bola Dunia—nama yang mungkin sudah tak asing bagi para penikmat kopi lawas di Sumsel ternyata lahir dari tangan-tangan pekerja keras di tanah Lahat, Sumatera Selatan.

Kini, setelah hampir setengah abad berdiri, kopi legendaris ini tengah melangkah ke babak baru dengan ekspansi premium dengan jenama Bukit Serelo, membawa cita rasa khas Lahat menuju panggung yang lebih luas dalam semangat hilirisasi kopi Sumsel.

1.⁠ ⁠Perjalanan panjang Kopi Bola Dunia Lahat sejak 1978

Proses pengemasan Kopi Bola Dunia, robusta legendaris asal Lahat, Sumsel.
Proses pengemasan Kopi Bola Dunia, robusta legendaris asal Lahat, Sumsel. (Reno Saputra for IDN Times)

Kopi Bola Dunia khas Lahat, Sumatera Selatan, bukan nama baru di dunia perkopian nusantara. Sejak tahun 1978, aroma khas robusta dari dataran tinggi Lahat ini sudah mengisi cangkir penikmat kopi di berbagai daerah Indonesia. Didirikan oleh kakek dari Ko Cuncun, kini generasi penerus tersebut meneruskan warisan cita rasa dan semangat usaha keluarga.

Dari pabriknya yang berlokasi di Jalan Rambaian, belakang Vihara Padmasari, Desa Karang Anyar, Lahat, Sumsel, CV Bola Dunia terus memproduksi kopi robusta pilihan dengan pengolahan yang konsisten menjaga cita rasa klasik.

Pemasarannya telah menjangkau hampir seluruh wilayah Sumsel, seperti Lahat, Muara Enim, Baturaja, Prabumulih, Lubuk Linggau, bahkan ke provinsi tetangga seperti Jambi, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Bali dan sekitarnya.

“Sejak tahun 2005 saya ikut mengelola, dan di tahun 2008 diberi tanggung jawab penuh. Kami terus berinovasi tanpa meninggalkan cita rasa asli Lahat,” ujar Ko Cuncun, pemilik CV Bola Dunia, mitra usaha Bank BRI.

2.⁠ ⁠Merambah kopi premium lewat Bukit Serelo

Pemilik CV Bola Dunia, produsen Kopi Bola Dunia, robusta legendaris asal Lahat, Sumsel.
Pemilik CV Bola Dunia, produsen Kopi Bola Dunia, robusta legendaris asal Lahat, Sumsel (Reno Saputra for IDN Times)

Dalam semangat hilirisasi kopi Sumsel, Kopi Bola Dunia kini melangkah ke babak baru dengan menghadirkan varian Bukit Serelo,kopi robusta premium yang membawa identitas kuat dari Lahat. Bukit Serelo, yang dikenal sebagai ikon alam Kabupaten Lahat, kini menjadi inspirasi nama dan semangat baru bagi produk kopi unggulan daerah tersebut.

“Bukit Serelo ini lebih melokal dan menjadi identitas Lahat yang khas. Harapannya bisa menjadi ikon baru sekaligus kopi premium,” jelas Ko Cuncun.

Menariknya, proses produksi Kopi Bukit Serelo kini lebih ramah lingkungan, menggunakan bahan bakar gas untuk mengurangi emisi asap, serta melibatkan biji kopi pilihan hasil panen petik merah dari para petani lokal.

Dengan pendekatan modern ini, Ko Cuncun berupaya menjaga kualitas dan keberlanjutan, mulai dari kadar air, proses sangrai, hingga ke tahap pengemasan.

3. Berharap bisa dinikmati banyak orang di dunia

CV Bola Dunia, produsen Kopi robusta legendaris asal Lahat, Sumsel.
CV Bola Dunia, produsen Kopi robusta legendaris asal Lahat, Sumsel. (Reno Saputra for IDN Times)

Bagi Ko Cuncun, kopi bukan sekadar minuman, melainkan ekosistem ekonomi yang menyatukan petani, pelaku usaha, dan penikmat.

“Bisnis kopi ini punya banyak cara memperlakukannya. Ada yang sekadar penikmat, ada juga yang penikmat sambil mencari cuan,” ujarnya sambil tersenyum.

Tren kopi yang semakin digemari, terutama di kalangan anak muda, membuka peluang besar bagi kopi lokal untuk bersaing di pasar nasional bahkan internasional. Euforia kedai kopi dan tumbuhnya gaya hidup ngopi memberi ruang baru bagi robusta khas Sumsel untuk unjuk diri.

Dengan produksi hingga 26 ton kopi kering per bulan, Ko Cuncun optimistis kopi Lahat bisa menjadi bagian penting dari hilirisasi kopi Sumsel yang berdaya saing global.

“Harapan kami, robusta Sumsel bisa bersaing di ekspor dan dinikmati oleh banyak orang di dunia. Tentu dengan dukungan pemerintah untuk promosi dan kolaborasi yang lebih luas,” tuturnya.

Kini, separuh produksi dilakukan di Lahat dan sisanya di Palembang, Muara Enim, serta Baturaja. Langkah ekspansi Kopi Bola Dunia menuju Bukit Serelo menjadi simbol bahwa kopi bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang nadi ekonomi para petani lokal, penggiat kopi, serta identitas, inovasi, dan kebanggaan daerah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

5 Fakta Kasus Siswi Mata Lebam di Palembang, Siapa Penyebabnya?

03 Nov 2025, 14:51 WIBNews