Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, menyita puluhan kilogram terasi mengandung zat kimia berbahaya di Pasar 10 Ulu.
"Kami kembali menemukan pedagang nakal yang sudah berulang kali ditegur di Pasar 10 Ulu. Sidak ketiga ditemukan terasi 29 kilogram mengandung Rhodamin B, dan sudah kami sita," ujar Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, Jumat (2/9/2022).
Inspeksi Dadakan (Sidak) ke Pasar 10 Ulu Palembang sudah dilakukan tiga kali. Dalam sidak ketiga, pemerintah masih menemukan pedagang sama yang menjual terasi berbahaya. Pemkot dan BBPOM Palembang langsung menutup izin usaha tersebut.
"Pedagang ini bandel dan sudah ketiga kali melakukan hal sama. Kita tidak hanya diam, kita tutup tokonya," kata dia.
Selain ditemukan 29 kilogram terasi mengandung Rhodamin B, Pemkot dan BBPOM Palembang juga menyita 32 sampel makanan lain yang terkandung bahan kimia berbahaya bagi tubuh manusia.
"Semua makanan yang ditemukan zat bahaya untuk dikonsumsi kita sita," timpalnya.
Atas temuan makanan berbahaya yang masih terjadi di pasar tradisional, Finda mengajak warga Palembang memanfaatkan Pojok Pasar untuk memeriksa kandungan makanan karena gratis.
“Saya imbau warga Palembang memeriksa makanannya aman atau tidak dari zat berbahaya di Pojok Pasar secara gratis," kata dia.
Kepala BPPOM Palembang, Zulkilfi menambahkan, Pojok Pasar dibuat untuk memudahkan pemeriksaan barang dagangan di pasar demi menjaga keamanan bahan pangan yang tersebar di lima wilayah.
“Pojok Pasar sudah ada di Pasar Lemabang, Pasar Palimo (KM 5), Pasar Bukit Kecil, Pasar Sekip Ujung, dan Pasar 9-10 Ulu," jelasnya.