Sopir Bus Maut Jadi Tersangka, 9 Jemaah Umrah Jambi Lanjut Berangkat
- Hendra Setiawan (40), sopir bus Qitarabu ditetapkan sebagai tersangka
- Empat penumpang meninggal dunia langsung dipulangkan ke rumah duka di Jambi
- Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sopir
Musi Banyuasin, IDN Times - Pihak kepolisian akhirnya menetapkan Hendra Setiawan (40), sopir bus Qitarabu yang mengalami kecelakaan di Jalan Nasional Palembang–Jambi KM 142, Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada Senin (28/7/2025) sebagai tersangka.
Bus pengangkut rombongan calon jamaah umrah asal Kota Jambi tersebut terguling usai menghindari mobil dari berlawanan arah, saat hendak memotong kendaraan di depannya. Akibat peristiwa ini, empat penumpang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
1. Seluruh korban merupakan rombongan jemaah umrah asal Jambi
Kasat Lantas Polres Muba, AKP Pandri Simbolon mengatakan, pascaterjadinya kecelakaan, pihaknya bersama Jasa Raharja meninjau ke lapangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Empat penumpang meninggal dunia langsung dipulangkan ke rumah duka di Jambi. Sedangkan 9 korban selamat kembali melanjutkan perjalanan untuk melakukan ibadah umrah," ujarnya Selasa (29/7/2025).
Berdasarkan keterangan beberapa penumpang, seluruh korban merupakan rombongan jemaah umrah asal Jambi yang menggunakan layanan travel dari Palembang. Rombongan jemaah umrah ini dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada Selasa pagi pukul 10.00 WIB, sehingga berangkat lebih awal menuju Bandara Palembang.
2. Sopir sudah ditetapkan tersangka dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan
Pandri menambahkan, sementara sopir sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk saat ini di lokasi kejadian kecelakaan situasi arus lalu lintas sudah lancar, dan kendaraan bus sudah dievakuasi.
"Kami mengimbau bagi pengemudi baik bus, truk maupun kendaraan pribadi untuk mematuhi batas kecepatan ketika berkendara. Jangan karena jalan sepi, sehingga memacu gas kendaraan tinggi, utamakan keselamatan dalam berkendara," jelasnya.
3. Pengemudi kehilangan kendali dan bus terbalik ke sebelah kanan
Sementara kronologis kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan Hendra Setiawan melaju dari arah Jambi menuju Palembang. Saat melintas di jalan tanjakan menikung ke kiri, sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya sehingga bus terbalik keluar badan jalan di sisi kanan arah Palembang.
Karena bobot bus yang berat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali dan bus terbalik ke sebelah kanan arah Palembang. Akibat dari kecelakaan tersebut terdapat empat penumpang dinyatakan meninggal dunia, sementara terdapat 1 sopir dan 9 lainnya mengalami luka-luka. Seluruh korban telah dibawa ke Puskesmas Peninggalan untuk mendapatkan penanganan medis.
4. Daftar nama korban kecelakaan Bus Qitarabu rombongan jemaah umrah Jambi
Identitas Korban Meninggal Dunia (MD):
Muslima (53) warga Desa Koda, Kecamatan Ulu Uluh, Kabupaten Muaro Jambi. Luka serius di wajah dan tubuh.
Akhmad Sagari (56) warga Desa Koda, Kecamatan Ulu Uluh, Kabupaten Muaro Jambi. Luka robek di punggung dan wajah.
Rusmini (69) warga Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Luka berat di kepala dan dada.
Suratmi (59) warga Desa Dudak Upeh, Kecamatan Ulu Uluh, Kabupaten Muaro Jambi. Luka parah di wajah dan kepala.
Identitas 10 korban luka-luka:
Suprati (60) warga Sakeah, Kecamatan Ulu Uluh, Muaro Jambi. Luka ringan di kening.
Jon Efendi (48), warga Kelurahan Kebun Handil, Kota Jambi. Lecet di tangan dan lutut, memar di pinggang.
Eka Putri, warga Kebun Handil, Jambi. Memar di kepala, tangan, dan bahu.
Sukatin, warga Pudak, Muaro Jambi. Memar di leher kanan.
Suridimiat, warga Kelurahan Murah Kumpeh, Muaro Jambi mengalami luka ringan di tangan.
Sulastri Sujianti binti Tukino (43), karyawan swasta, warga Kelurahan Si Jenjang, Jambi Timur. Luka robek di dada kanan.
Sitirupaya binti Kanap (65), IRT, warga Kelurahan Pudak, Muaro Jambi. Memar di wajah.
Tukiyem binti Idris(30), warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Memar di wajah dan pipi.
Mita binti Nurhasan (38), IRT, warga Kabupaten Muara Bungo. Memar di kening.
Didin Nurdin (53), sopir cadangan, warga Kabupaten Bandung. Luka lecet di paha dan kaki kiri.
