Gubernur Sumsel Herman Deru merespons polemik akuisisi Sriwijaya FC oleh pengusaha nasional dengan menawarkan bantuan komunikasi dan dorongan sponsor.
Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan tidak bisa lagi membantu Sriwijaya FC melalui APBD karena aturan klub profesional, namun akan memfasilitasi pihak sponsor untuk berkontribusi.
Deru berharap manajemen klub, termasuk SFC dan Sumsel United, dapat meningkatkan tata kelola dan prestasi untuk mengembalikan nama Sumsel di kancah sepakbola Indonesia.
Palembang, IDN Times - Polemik yang membelit Sriwijaya FC (SFC) kembali memantik respons Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru. Dirinya angkat bicara menyusul rencana akuisisi klub berjuluk Laskar Wong Kito oleh seorang pengusaha nasional di tengah tekanan masalah keuangan yang dihadapi klub tersebut.
"Sriwijaya FC ini adalah marwah masyarakat Sumsel. Jika ada kendala dalam mendapatkan sponsor, pemprov siap memberikan dorongan dan bantuan komunikasi," ungkap Herman Deru, Jumat (19/12/2025).
Deru menegaskan, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan tidak lagi bisa membantu Sriwijaya FC melalui skema lama dengan mengucurkan APBD, mengingat aturan yang mewajibkan klub berstatus profesional. Menurutnya, peran pemprov saat ini sebatas memfasilitasi agar pihak sponsor dapat berkontribusi dalam pembiayaan klub.
"Hanya saja, manajemen harus mampu meyakinkan para sponsor melalui tata kelola klub yang profesional dan prestasi yang membanggakan. Kepercayaan ini tumbuh jika performa klub positif," jelas dia.
Deru berharap ada upaya perbaikan terhadap manajemen klub, tidak sebatas SFC melainkan klub lain yang bercokol di Sumsel seperti Sumsel United.
"Kalau manajemen sudah memberikan keyakinan lewat pengelolaan yang baik, saya yakin dukungan akan mengalir," jelas dia.
Dengan begitu, diharapkan klub-klub yang ada dapat menunjukkan performa terbaiknya dan membawa nama Sumsel kembali ke kancah sepakbola tertinggi di Indonesia.
"Harapan kita semua akan melihat nama Sumsel berjaya," jelas dia.