Sempat Viral Tak Dapat Siswa, SDN 137 Palembang Mulai KBM Hari Ini

- SD N 137 Palembang kembali gelar KBM setelah viral karena minim peminat saat SPMB online.
- Kepala sekolah, Emi Rosmita, menyebut pendaftaran langsung di sekolah membuat jumlah siswa bertambah.
- Faktor minim pendaftar disebabkan oleh kesulitan akses online dan lingkungan ekonomi serta jarak sekolah lain yang lebih dekat.
Palembang, IDN Times - Sekolah Dasar (SD) Negeri 137 Palembang yang sempat viral karena sepi peminat dan pendaftar siswa baru saat Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) melalui mekanisme online, hari ini, Senin (14/7/2025) sudah melakukan kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
"Tadi sudah kita masuk seperti biasa, ada satu kelas. Siswanya ada 19 orang, sama seperti tahun kemarin," kata Kepala SD N 137 Palembang, Emi Rosmita kepada IDN Times saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp.
1. SPMB daring cukup menyulitkan wali murid

Pelaksanaan KBM kata Emi bisa terlaksana di sekolah karena untuk mendapatkan satu kelas, minimal siswa yang terdaftar harus 18 orang. Dia menyebut, sekolahnya sempat ramai dibahas publik karena sepi peminat, bukan karena tidak ada siswa yang mau sekolah di sana.
Tetapi sistem SPMB yang harus dalam jaringan atau daring cukup menyulitkan wali murid ataupun orang tua siswa yang ingin mendaftarkan secara online. Maka itu, pendaftaran pun dibuka langsung di sekolah.
"Dibuka pendaftaran langsung ke sekolah, siswa kita jadi bertambah. Memang saat online kemarin hanya ada 4 orang yang mendaftar," jelasnya.
2. Kondisi orang tua tak punya HP dan banyak sekolah di daerah sekitar bikin SDN 137 Palembang viral

Faktor minim pendaftar saat SPMB, kata Emi, karena sejumlah orang tua di sekitar sana tidak memiliki alat pendukung untuk mendaftar online seperti telepon pintar. Apalagi masyarakat setempat didominasi warga yang tak lagi berusia sekolah. Kemudian lanjutnya, memang warga di sekitar sekolah rata-rata berpendapatan ekonomi menengah ke bawah.
"Orang tua ada yang tidak punya HP, kemudian banyak sekolah setingkat di sekitar kawasan sekolah kita yang berjarak dekat," ujarnya.
Kondisi tersebut jelas dia, membuat siswa di sana berasal dari lingkungan yang cukup jauh dari lokasi SDN 137 Palembang. Emi pun menyayangkan, kenapa harus SDN 137 Palembang yang ramai dibahas. Padahal masih banyak sekolah lain yang sedikit siswa mendaftar hingga akhir penutupan pendaftaran.
"Ada sekolah lain yang siswanya cuma 6-8 tapi tidak ramai," kata dia.
3. Renovasi SDN 137 tergantung kebijakan Pemkot Palembang

Namun, saat dikonfirmasi mengenai sekolah mana yang masih sedikit siswa terkumpul, Emi tak ingin membahasnya lebih lanjut. Dia lebih fokus bicara soal rencana pemerintah daerah yang akan merenovasi area sekolah, utamanya lokasi yang dijadikan sebagai cagar budaya. Emi berharap sekolahnya, segera mendapatkan perhatian cepat.
"Kalau ini (renovasi sekolah) kembali ke Pemkot Palembang. Cepat atau lambatnya, ya kita mennunggu pemerintah bergerak. Kalau saya tentu menerima dan berharap," ucap Emi.
Ia juga menyampaikan, sebelum menggelar KBM perdana 14 Juli 2025, semua siswa yang sudah jadi murid SD N 137 Palembang sudah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebelum masuk sekolah dimulai.
"Kita sudah MPLS dari 10-12 Juli kemarin, hari ini (Senin) sudah mulai belajar seperti biasa," katanya.