Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Polisi melakukan olah TKP santri yang nekad gantung diri. (Dok. Polres Muara Enim)
Polisi melakukan olah TKP santri yang nekad gantung diri. (Dok. Polres Muara Enim)

Intinya sih...

  • Korban meminta izin tidak mengikuti kegiatan sore karena merasa kurang enak badan

  • Tidak ada tanda kekerasan lain di tubuh korban, hanya jejak bekas jeratan melingkar di leher

  • Polisi tetap lakukan penyelidikan untuk memastikan motif dan kronologi lengkap kejadian

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Muara Enim, IDN Times - GP (13), santri di Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim ditemukan meninggal dunia dengan tak wajar di asrama putra pada Minggu (12/10/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kabar kematian remaja tersebut sontak mengejutkan santri lain dan pengurus Ponpes. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Hingga kini belum diketahui motif maupun penyebab kematian korban.

1. Korban sempat minta izin tidak mengikuti kegiatan sore

Ilustrasi gantung diri. (IDN Times/Mia Amalia)

Sebelum kejadian, korban sempat meminta izin kepada rekannya untuk tidak mengikuti kegiatan sore di Ponpes dengan alasan karena merasa kurang enak badan, dan ingin beristirahat di kamar.

Lalu sekitar pukul 17.45 WIB, tiga rekan sekamar korban, MH, MU dan RE kembali ke asrama. Betapa terkejutnya mereka sebab mendapati korban sudah dalam posisi tergantung di palang atap kamar menggunakan kain sarung. Mereka langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan Ponpes lalu bersama-sama pengurus pondok menurunkan korban.

2. Tidak ada tanda kekerasan lain di tubuh korban

Ilustrasi bunuh diri. (IDN Times/ Arief Rahmat)

Pengurus Ponpes kemudian melaporkan peristiwa tersebut kepada Pemerintah Desa setempat dan Polsek. Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD Pratama Lubai Ulu untuk penanganan medis lebih lanjut.

Kasi Humas Polres Muara Enim, AKP RTM Situmorang mengatakan, pihaknya sudah mendatangi dan melakukan olah TKP termasuk meminta keterangan saksi untuk penyelidikan awal.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis RSUD Pratama Lubai Ulu, tidak ada tanda kekerasan lain di tubuh korban. Hanya terdapat jejak bekas jeratan melingkar di leher korban. Dan Korban dinyatakan meninggal dunia jam 19.20," ujarnya, Senin (13/10/2025).

3. Polisi tetap lakukan penyelidikan kematian korban

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pihaknya kemudian menggali informasi rekan-rekan maupun keluarga korban. Namun sampai saat ini korban diketahui tidak memiliki permasalahan dalam kesehariannya.

"Kami masih tetap melanjutkan penyelidikan untuk memastikan motif dan kronologi lengkap kejadian," tegasnya.

4. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Ilustrasi gantung diri. (IDN Times)

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. 

Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. 

RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri: Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com

Organisasi INTO THE LIGHT message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) direct message via Twitter: @IntoTheLightID

Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team