Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG)  (IDN Times/Rangga Erfizal)
Ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • 272 siswa di Sumsel mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan dalam program Presiden Prabowo.

  • Di Empat Lawang, PALI, OKI, dan MUBA terjadi kasus keracunan makanan yang menyebabkan ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit.

  • Siswa diketahui mengonsumsi menu MBG berupa nasi putih, ikan dori crispy, tahu, sayur tumis kacang panjang, wortel dan buncis serta buah jeruk.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kasus keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak pada ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Di Sumsel misalnya, sejak program ini dimulai 17 Februari 2025 tercatat ada 272 siswa mengalami keracunan usai menyantap makanan yang disediakan dalam program Presiden Prabowo.

Rinciannya, delapan kasus keracunan di Empat Lawang pada 18 Februari. Kasus keracunan di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada 5 Mei menyebabkan 174 siswa muntah-muntah dan dilarikan ke RSUD setempat.

Kasus belum berhenti, terbaru ada keracunan makanan yang terjadi 1 September lalu di Ogan Komering Ilir (OKI), dimana ada 80 siswa mengalami kejadian serupa hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dua hari berselang, tepatnya 3 September ada sembilan siswa mual dan muntah usai menyantap menu MBG di Musi Banyuasin (MUBA).

Dari keempat kasus, baru satu yang dipublikasi kepada publik penyebabnya sedangkan dua kasus terbaru di OKI dan Muba masih berproses di laboratorium. Salah satu hasil pemeriksaan laboratorium keracunan masal di PALI diduga terjadi karena tempe terkontaminasi bakteri Staphylococcus aurens dan air terkontaminasi coliform dan E coli.

Berikut IDN Times merangkum lini masa, kejadian keracunan MBG di Sumsel selama tujuh bulan program ini berjalan berikut faktanya:

1. Para siswa mual usai santap tahu yang mulai masam

Tim Dinkes Muba saat menjenguk pasien anak diduga keracunan di Mangun Jaya Muba. (Dok. Istimewa)

Sebanyak sembilan siswa SD Negeri 3 Mangun Jaya, Babat Toman, Musi Banyuasin dilarikan ke klinik terdekat karena alami gejala mual, pusing dan muntah. Pada saat menyantap menu MBG hari itu, para siswa diketahui mendapatkan menu nasi putih, filet ikan dori crispy, tahu, sayur tumis kacang panjang, wortel dan buncis, serta buah jeruk.

Salah satu siswa kelas 4 SD yang keracunan, mengalami muntah sebanyak tiga kali. Para siswa yang merasakan menu makanan hari itu, mengaku jika salah satu makanan yakni, tahu yang mereka konsumsi sudah berubah rasa atau masam.

"Pihak Dinkes sudah turun, sampel makanan sudah diambil dan untuk sementara dapurnya kami stop sampai hasil lab resmi keluar," ungkap Kepala SPPG BGN Sekayu, Oking Candra.

2. Di OKI siswa juga rasakan bau pada menu MBG

Sekda Kabupaten OKI, Asmar Wijaya saat melakukan sidak ke dapur MBG. (Dok. Pemkab OKI)

Di OKI, puluhan siswa SD dan SMP di Pedamaran dilarikan ke puskesmas setempat usai makan siang pada awal September. Para siswa mengeluh sakit perut dan mual. Kondisi tersebut membuat para guru sempat panik melihat para siswanya lemas.

Seperti kasus sebelumnya, makanan diduga menjadi penyebab para siswa keracunan. Para siswa diketahui sempat menyantap nasi putih, kuah soto, ayam suwir, toge, tahu goreng dan susu serta buah jeruk. 

Diduga penyebab keracunan mengarah pada menu ayam suwir yang disantap. Para siswa bersaksi bahwa mereka menyium bau tidak sedap dari ayam yang disantap mereka pada hari itu. Siswa yang tidak mengonsumsi ayam tersebut tidak mengalami gejala serupa.

"Dari awal siswa kelas 6 sudah mengeluh, katanya ayamnya sudah mengeluarkan bau tidak sedap," ungkap Salah satu guru di SDN 5 Pedamaran, Meshin Putri Utami.

3. Ada bakteri dari hasil laboratorium di menu MBG di PALI

Puluhan siswa di PALI dilarikan ke RSUD Talang Ubi (Dok: istimewa)

Jauh sebelum September, ratusan siswa di PALI mengalami kejadian serupa. Sebagian dari mereka dilarikan ke RSUD Talang Ubi untuk mendapatkan perawatan medis. Para siswa diantarkan oleh orang tuanya menuju IGD untuk diperiksa lebih lanjut karena mengalami mual, muntah dan pusing.

"Dalam perawatan ada delapan orang dan kondisinya sudah stabil tinggal pemulihan saja. Sedangkan 166 siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang. Beberapa siswa ada juga yang sudah masuk sekolah," ungkap Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumsel, Dedy Kurniawan.

Dedy menjelaskan, kebanyakan siswa yang diperiksa di RS berasal dari jenjang pendidikan sekolah dasar. Pemkab PALI pun sudah mengambil tindakan menghentikan sementara waktu proses pembagian menu MBG ke sekolah-sekolah.

"Paling banyak siswa SD. Yang terdampak memang dari Paud hingga SMA," jelas dia.

Para siswa diketahui sempat menyantap nasi putih, ikan tongkol suwir, sayuran berupa tumis jagung dan labu siam serta tempe goreng. Adapun hasil pemeriksaan laboratorium diketahui penyebab para siswa keracunan adalah kandungan bakteri pada makan dan air yang digunkan untuk memasak.

4. Kejadian keracunan menu MBG pertama di Sumsel

Polres Empat Lawang melakukan penyidikan pasca 8 siswa diduga keracunan usai santap MBG. (Dok. Polres Empat Lawang)

Kejadian pertama terjadi Selasa (18/2/2025) lalu di Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, sekitar delapan siswa dilarikan ke puskesmas usai mengeluh sakit perut dan muntah-muntah. Pada kasus pertama di Empat Lawang, penyedia makanan MBG memberikan ikan fillet patin krispi, bihun goreng, tahu goreng, dan buah pepaya.

Editorial Team