Palembang, IDN Times - Kasus keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak pada ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Di Sumsel misalnya, sejak program ini dimulai 17 Februari 2025 tercatat ada 272 siswa mengalami keracunan usai menyantap makanan yang disediakan dalam program Presiden Prabowo.
Rinciannya, delapan kasus keracunan di Empat Lawang pada 18 Februari. Kasus keracunan di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada 5 Mei menyebabkan 174 siswa muntah-muntah dan dilarikan ke RSUD setempat.
Kasus belum berhenti, terbaru ada keracunan makanan yang terjadi 1 September lalu di Ogan Komering Ilir (OKI), dimana ada 80 siswa mengalami kejadian serupa hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dua hari berselang, tepatnya 3 September ada sembilan siswa mual dan muntah usai menyantap menu MBG di Musi Banyuasin (MUBA).
Dari keempat kasus, baru satu yang dipublikasi kepada publik penyebabnya sedangkan dua kasus terbaru di OKI dan Muba masih berproses di laboratorium. Salah satu hasil pemeriksaan laboratorium keracunan masal di PALI diduga terjadi karena tempe terkontaminasi bakteri Staphylococcus aurens dan air terkontaminasi coliform dan E coli.
Berikut IDN Times merangkum lini masa, kejadian keracunan MBG di Sumsel selama tujuh bulan program ini berjalan berikut faktanya: