Pompa Sei Bendung Diklaim Sukses Reduksi 237 Ha Titik Banjir Palembang

- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) mengklaim kesuksesan program penanganan banjir di Palembang mampu mengurangi jumlah titik genangan air.
- Program pembangunan pompanisasi air efektif mereduksi kawasan tergenang saat hujan, dengan titik lokasi banjir berkurang hingga 237 hektar setelah adanya pompanisasi di Sei Bendung.
- Pemda berencana menambah tempat penampungan air melalui perluasan kolam retensi di Palembang, utamanya di Kawasan Simpang Polda untuk mempercepat pengaliran dan serapan air saat banjir terjadi.
Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) mengklaim kesuksesan program penanganan banjir di Palembang mampu mengurangi jumlah titik genangan air. Keberhasilan itu karena kelancaran pompanisasi di Pompa Air Sei (Sungai) Bendung Jalan Ali Gatmir 10 Ilir.
"Pengendalian banjir sudah terbukti, dari kerja pompanisasi Sungai Bendung yang efektif mereduksi kawasan banjir di Palembang," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu (20/4/2025).
1. Genangan air di Palembang diklaim tinggal 48 hektar dari 285 hektar

Menurutnya, program pembangunan pompanisasi air yang jadi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) berjalan efektif untuk mengurangi kawasan tergenang saat hujan.
"Pompa Sungai Bendung mereduksi lokasi rawan genangan yang saat ini tinggal 48 hektar lagi," kata dia.
2. Penambahan tempat penampungan air dibahas bersama Dinas PU

Sebelumnya, titik genangan air di Palembang mencapai 285 hektar. Namun setelah ada pompanisasi di Sei Bendung, titik lokasi banjir berkurang hingga 237 hektar. Ke depan, pemda juga berencana menambah tempat penampungan air melalui kolam retensi.
"Pemkot sudah membahasnya dengan Dinas PU untuk bantuan memperluas kolam retensi di Palembang," kata Deru.
3. Kolam retensi di Simpang Polda bakal diperluas

Wali Kota Palembang Ratu Dewa menambahkan, perluasan kolam retensi utamanya di Kawasan Simpang Polda. Karena lokasi di sana merupakan bagian jalan protokol dan memang termasuk wilayah rawan tergenang.
Dia berharap Pemprov Sumsel juga mendukung program perluasan kolam retensi untuk mempercepat pengaliran dan serapan air saat banjir terjadi, sehingga menekan terjadinya genangan air yang lambat surut akibat kekurangan drainase.
"Selain percepatan desain pompa, rencananya kolam retensi Polda diperluas untuk booster utama. Ini juga sudah dibahas dengan PU setempat," kata Dewa.