Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemprov Sumsel Ajak Kolaborasi Pemkot-BUMN Mengatasi Masalah Banjir

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Pemprov Sumsel membutuhkan anggaran sekitar Rp300 miliar untuk pengendalian banjir di kawasan Subdas Sungai Buah Palembang, dengan membuat pompa sungai. Langkah ini diharapkan menjadi perhatian seluruh pihak mulai dari Pemkot Palembang, Pemprov Susmel, Pemerintah Pusat hingga BUMN sekitar untuk melakukan kolaborasi mengatasi permasalahan banjir yang ada.

"Saya sudah minta kepada Pemkot Palembang untuk diselesaikan Detail Engineering Design (DED) sehingga kita bisa bangun lagi pompa di Sungai Buah untuk mengatasi banjir yang ada. Harapannya DED itu selesai tahun ini," ungkap Gubernur Sumsel, Herman Deru, Sabtu (19/4/2025).

1. Perlu perhitungan dan analisis matang

Kota Palembang (Dok: Pinterest)

Berkaca pada rumah pompa Sungai Bendung Palembang yang dinilai efektif dalam penanganan banjir, pembangunan serupa diharap dapat dilakukan di wilayah Sungai Buah. Hanya saja, untuk membangun infrastruktur serupa diperlukan perhitungan matang karena biaya yang dikeluarkan cukup besar.

"Ada lagi potensi yang bisa dibuat sama dengan Pompa Sungai bendung, yaitu di Sungai Buah yang bisa mengatasi daerah terdampak banjir lebih luas lagi. tapi untuk membangun ini bicara lagi soal pendanaan," jelas dia.

2. 48 hektare wilayah belum teratasi

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rachman)

Deru mengatakan, sebelum ada rumah pompa Sungai Bendung ada 285 hektare (ha) wilayah terdampak banjir di Palembang. Namun sejak rumah pompa itu beroperasi ada sekitar 237 ha kawasan banjir yang dapat dikendalikan dan tersisa 48 ha yang masih perlu penanganan.

Dirinya mencatat, keberadaan rumah pompa tersebut sangat efektif mengatasi banjir di wilayah hilir Palembang meski kolam retensi yang ada baru digunakan seluas 1 ha dari total luasnya 2 ha.

"Sekarang ini ada lagi persoalan yang mendesak, yaitu Simpang Polda yang di tariknya ke Pompa Sungai Bendung. Perlu ada booster lagi untu estafet agar cepat dari Polda narik ke Sungai Bendung dan di buang ke sungai Musi," jelas dia.

3. Pompa sungai dibutuhkan untuk kendalikan air

Ilustrasi banjir (IDN Times/Esti Suryani)

Deru menyebut, sebagai wilayah sungai dan rawa Palembang dihadapkan pada persoalan pasang surut air sungai dan hujan yang kerap membuat air naik dan menggenang. Maka dari itu perlu pompa untuk membantu menyurutkan air yang tadinya air bisa menggenang hingga 6 jam sekarang 2 jam saja sudah kering.

"Minta tolong juga pada masyarakat jangan buang sampah sembarangan, nimbun dan bangun jangan sembarangan, jangan buat rumah atau bangunan diatas sungai karena ini masalah klasik yang banyak kita temui di perkotaan, dan ini harus menjadi peran serta kita bersama," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Martin Tobing
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us