Pemkot Palembang Sebut Cuaca dan Manusia Picu Banjir

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang masih berupaya mengatasi genangan air dan banjir di sejumlah kawasan, khususnya saat hujan turun dengan intensitas sedang dan deras.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Palembang, Ahmad Bastari, penyebab banjir terjadi dipengaruhi dua faktor utama.
"Terjadinya banjir ada dua yaitu alam dan manusia. Contohnya banjir yang disebabkan oleh alam adalah cuaca karena hujan tidak bisa diprediksi, sehingga debit air tidak dapat dikendalikan dengan cepat," kata dia, Kamis (19/1/2022).
1. Banjir juga karena ulah masyarakat
Banjir katanya juga dipicu ulah manusia. Banyak masyarakat yang masih belum sadar untuk menjaga lingkungan, sehingga saluran air tertutup dan tidak menyerap ke drainase.
"Selain itu membuang sampah sembarangan ke anak sungai dan membangun tanpa menyediakan daerah resapan air, merupakan salah satu contoh banjir yang disebabkan oleh manusia," jelas Bastari.
2. Pemkot Palembang ajak masyarakat mengendalikan banjir
Banjir yang terjadi akibat ulah manusia, diatasi Pemkot Palembang dengan menyadarkan masyarakat agar membantu mengendalikan genangan air. Edukasi itu dilakukan lewat sosialisasi ruang air di Palembang, mengajak stakeholder dan masyarakat setempat bersama Komunitas Masyarakat Peduli Sungai.
"Ada jgua komunitas Peduli Banjir lingkungan Palembang dan seluruh RT/RW untuk memahami bagaimana mengatasi banjir," timpalnya.
3. Masyarakat sering menyalahkan pemerintah terkait banjir
Kabid Sumber Daya Air (SDA) PUPR Palembang, Marlilna Sylviana menambahkan, selama masyarakat kerap menuding pemerintah yang tidak becus dalam penanganan masalah ini setiap kali terjadi banjir.
Namun kata dia, pengendalian banjir tidak akan pernah tuntas tanpa dukungan masyarakat. Apalagi masyarakat berperan penting terjadap lingkungan di sekitarnya.
"Makanya sosialisasi ke RT/RW ini akan dilakukan di 18 kecamatan. Kita lakukan ini agar dapat secara bersama dengan pemerintah mengatasi persoalan banjir," jelas dia.
4. Masih ada 15 kecamatan di Palembang belum melaksanakan sosialisasi ruang air
Program sosialisasi ruang air yang sudah berjalan telah dilakukan di Kecamatan Sukarami, Kertapati, dan Kecamatan Kemuning.
"Masih ada 15 kecamatan lagi dan sampai akhir tahun sudah harus selesai. Kita harap peran serta masyarakat, jangan hanya menyalahkan pemerintah," katanya.
Pemkot Palembang juga berharap masyarakat tak lagi membangun di atas saluran dan menimbun, meski lahan tersebut merupakan milik perorangan.
"Karena ada aturan dalam menimbun. Lahan boleh ditimbun asal bukan lahan konservasi, itupun harus tetap menyisakan 5 persen ruang air (ruang terbuka biru)," jelas dia.