Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemilih Difabel Menurun, KPU Sumbar Sosialisasi di Medsos

Ilustrasi, Seorang narapidana difabel melakukan pemilihan calon kepala daerah pada 2020 (Foto: Halbert Caniago/IDN Times)
Intinya sih...
  • KPU Sumatra Barat mencatat pemilih difabel Pilkada 2024 sebanyak 26.641, menurun dari Pemilu lalu yang mencapai lebih dari 30.000.
  • Penurunan jumlah pemilih difabel disebabkan oleh pindah domisili dan kematian, partisipasi tidak bisa dihitung karena tidak diklasterkan di TPS.
  • KPU melakukan sosialisasi melalui media sosial dan pertemuan langsung untuk meningkatkan partisipasi pemilih difabel, serta menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada.

Padang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat mencatat angka pemilih difabel di daerah itu mencapai puluhan ribu dan angka tersebut menurun dibanding Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilaksanakan pada Februari 2024 lalu.

KPU Sumbar telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih difabel yang menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada (27/11/2024) mendatang.

Pemilih difabel sendiri juga akan diberikan pendamping di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk bisa menyalurkan hak pilihnya di Pilkada nantinya.

1. Jumlah pemilih difabel menurun

Komisioner KPU Sumbar, Jons Manedi (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Komisioner KPU Sumbar, Jons Manedi mengatakan, jumlah pemilih difabel yang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada 2024 ini sebanyak 26.641.

"Untuk jumlah pemilih difabel saat Pemilu lalu itu lebih dari 30.000 pemilih. Angka itu menurun untuk di Pilkada ini," katanya.

Menurutnya, menurunnya angka pemilih difabel tersebut karena berbagai hal. Seperti karena ada yang pindah domisili hingga ada yang meninggal dunia.

"Kalau untuk partisipasi pemilihnya tidak bisa kita hitung. Karena untuk pemilih difabel ini kan tidak diklasterkan di TPS," katanya.

2. Upaya sosialisasi kepada pemilih difabel

Ilustrasi, Seorang narapidana difabel melakukan pemilihan calon kepala daerah pada 2020 (Foto: Halbert Caniago/IDN Times)

Jons mengatakan, agar tingkat partisipasi pemilih difabel meningkat, pihaknya telah melakukan berbagai sosialisasi baik melalui media sosial, maupun secara langsung.

"Karena sekarang zamannya digital, kami melakukan sosialisasi di media sosial dan juga melakukan pertemuan dengan kelompok teman-teman difabel," katanya.

Menurutnya, hal tersebut akan membuat para difabel di Sumatra Barat mau untuk mendatangi TPS dan menyalurkan hak pilihnya.

3. Jaga hak pilih difabel

Pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar (Foto: Halbert Caniago)

KPU Sumbar, kata Jons akan sangat menjaga netralitas untuk para difabel yang menyalurkan suaranya di setiap TPS yang ada.

"Maka dari itu, kami menyarankan agar teman-teman difabel ini didampingi oleh keluarganya masing-masing. Supaya tidak terjadi hal-hal seperti itu," katanya.

Ia menegaskan bahwa KPU akan menjaga suara para difabel dalam pelaksanaan Pilkada nantinya dan ia juga mengajak para difabel untuk ke TPS menyalurkan suaranya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogie Fadila
EditorYogie Fadila
Follow Us