Pelajar di Prabumulih Tewas Ditabrak Kereta di Perlintasan Liar

- Korban tewas ditabrak kereta di perlintasan tanpa palang pintu
- Korban tidak menyadari kereta datang dan sempat dibawa ke RS Bunda namun tak selamat
- Perlintasan tanpa palang dinilai berbahaya bagi pengendara, polisi memastikan faktor penyebab kecelakaan
Prabumulih, IDN Times - Putri Piona (15) pelajar SMP berdomisili di Jalan Ade Irman, Kelurahan Sido Gede, Kecamatan Prabumulih Utara tewas karena sepeda motor yang dikendarainya ditabrak kereta api Barapati, Kamis (21/8/2025).
Kecelakaan tragis ini terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, tepatnya di kawasan Simpang Pakjo, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.
Insiden ini melibatkan kereta api Barapati jurusan Tanjung Enim–Kertapati dengan nomor perjalanan KA 3124 yang dikemudikan masinis Yudi bersama asisten masinis Kumbara. Saat kejadian kereta menghantam sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi BG 4607 CA tepat di jalur Km 325+9/0, Jalan Pakjo.
1. Diduga korban tidak menyadari kereta datang

Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alias Suganda mengatakan, saat itu korban diketahui melintas dengan motornya di perlintasan rel tanpa palang pintu. Namun nahas, ketika berada di tengah jalur rel, kereta Barapati datang dengan kecepatan tinggi dan langsung menghantam kendaraan korban.
“Korban sempat berusaha menyeberang, tetapi karena tidak ada penjaga dan palang pintu, ia tidak menyadari kereta sudah sangat dekat sehingga terjadilah tabrakan,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
2. Korban sempat dibawa ke RS Bunda namun tak selamat

Usai kecelakaan, korban segera dievakuasi oleh aparat kepolisian dibantu warga sekitar dan dibawa ke Rumah Sakit Bunda. Setelah sempat mendapatkan pertolongan medis, nyawa Putri Piona tidak dapat diselamatkan.
"Hantaman keras kereta menyebabkan korban mengalami luka serius seperti luka robek berukuran pada paha kiri, luka pada pelipis dan telinga, serta keluar darah dari hidung dan telinga," ungkap AKP Alias.
3. Perlintasan tanpa palang dinilai berbahaya bagi pengendara

Polsek Prabumulih Timur bersama tim piket SPKT, Reskrim, dan Unit Intelkam langsung melakukan olah TKP. Polisi memastikan kronologi serta faktor penyebab kecelakaan, termasuk kondisi jalur rel yang tidak memiliki palang pintu maupun penjaga.
"Tidak adanya pengaman perlintasan menjadi salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan. Banyak pengendara kesulitan melihat kedatangan kereta sehingga risiko kecelakaan sangat tinggi," jelas Kapolsek.