Pamit Pergi Bermain, Bocah 10 Tahun Hilang di Sungai Komering

- Naura Putri Nurul (10) hilang setelah tercebur dan tenggelam di Sungai Komering di Desa Bantan Pelita, OKU Timur pada Minggu (13/4/2025).
- Korban diduga terpeleset dan tercebur ke Sungai Komering saat bermain di sekitar kediamannya yang dekat dengan sungai yang debit airnya sedang tinggi.
- Kantos SAR Palembang telah melakukan pencarian dengan tim rescue, memeriksa rekaman CCTV, dan melibatkan Tim SAR Gabungan untuk mencari korban.
Ogan Komering Ulu Timur, IDN Times - Naura Putri Nurul (10) bocah kelas 3 SD di OKU Timur hilang setelah tercebur dan tenggelam di Sungai Komering di Desa Bantan Pelita, Kecamatan BP Keliung, Kabupaten OKU Timur pada Minggu (13/4/2025)
Peristiwa nahas yang dialami korban berawal saat dia berpamitan keluar dari rumah untuk bermain di sekitar kediamannya. Kebetulan jarak rumah korban ke Sungai Komering tidak terlalu jauh dan saat itu debit air Sungai Komering sedang tinggi.
Oleh warga sekitar, peristiwa hilangnya korban di Sungai Komering segera diinformasikan kepada Kantor SAR Palembang.
1. Tim SAR Palembang langsung upayanya pencarian

Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin mengatakan, informasi korban tenggelam di Sungai Komering pihaknya terima pada Senin (14/4/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
“Berdasarkan informasi tersebut, kami langsung memerintahkan satu tim rescue yang berada di Unit Siaga SAR OKU Timur lengkap membawa dengan peralatan air untuk berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban,” ujarnya.
2. CCTV jembatan tunjukkan korban mengarah ke Sungai Komering

Dari informasi warga, diduga karena terlalu asyik bermain korban terpeleset dan tercebur ke Sungai Komering. Keluarga korban yang cemas anaknya tak kunjung pulang, segera melakukan upaya pencarian di sekitar Sungai Komering hingga jembatan.
“Karena di jembatan ada CCTV, maka mereka pun memeriksa rekaman kamera tersebut. Dari pantauan di CCTV kepala dusun, terlihat jika korban mengarah ke Sungai Komering dan diduga terjatuh di sunggai tersebut,” jelas Raymond.
3. Tim pencarian dibagi menjadi 2 SRU

Saat ini proses pencarian korban masih dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, yang melibatkan Unsur SAR dari Basarnas Kantor SAR Palembang, Unit Siaga SAR OKU Timur, TNI/Polri, BPBD OKU, Dinas Sosial, Perangkat Desa dan masyarakat. Selama Operasi SAR, tim dibagi menjadi 2 Search And Rescue Unit (SRU).
SRU 1, lanjut Raymond, bertugas melakukan pencarian dengan cara menyisir aliran Sungai Jomering dengan menggunakan perahu karet sejauh 5 Km.
“Saat pencarian, perahu karet melakukan manuver di lokasi-lokasi yang dicurigai. Manuver ini dimaksudkan untuk menciptakan gelombang air yang dapat mengangkat benda-benda yang berada didalam air, termasuk korban yang kemungkinan ada didalamnya,” ungkapnya.
4. Korban belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian

Sedangkan SRU 2, melakukan pencarian melalui jalur darat dengan metode Detection Mode. Dalam metode ini, pencarian yang didasarkan pada besarnya kemungkinan ditemukan tanda-tanda korban. Serta melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat yang berada di sepanjang pesisir aliran sungai.
"Hingga saat ini korban masih belum ditemukan. Namun akan terus kita upayakan, agar korban secepatnya dapat kita temukan,” ungkap Raymond.