Ninik Mamak di Minang Bakal Dapat Insentif dari Anggota DPR RI

- Ninik mamak di Minangkabau akan mendapatkan insentif dari anggota DPR RI Sumatra Barat, Arisal Azis.
- Para ninik mamak harus memenuhi tiga syarat, termasuk menghindarkan anak kemenakan dari narkoba dan menjalankan fungsinya sebagai ninik mamak.
- Arisal belum membicarakan nominal insentif yang akan diberikan serta menegaskan uangnya berasal dari sumber pribadi bukan APBD atau APBN.
Padang, IDN Times - Ninik mamak di Minangkabau akan mendapatkan insentif dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Sumatra Barat, Arisal Azis. Insentif tersebut akan diberikan kepada para ninik mamak di Sumatra Barat tidak secara cuma-cuma. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh para ninik mamak tersebut kedepannya.
"Saya memang merencanakan hal tersebut nantinya. Tapi saya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM)," kata Arisal Aziz saat diwawancarai, Minggu (13/4/2025).
1. Tiga syarat Ninik Mamak dapat insentif

Arizal mengungkapkan, para ninik mamak di Sumatra Barat harus melakukan beberapa hal untuk bisa mendapatkan insentif yang direncanakan tersebut.
"Ada tiga syarat yang harus dilakukan oleh para ninik mamak nantinya. Pertama harus menghindarkan anak kemenakannya dari narkoba, mengambil kembali tanah ulayat, dan menjalankan fungsinya sebagai ninik mamak," katanya.
Menurutnya, dengan begitu para ninik mamak bisa mendapatkan insentif yang direncanakan tersebut serta bisa membina anak keponakannya yang memang merupakan tugas seorang ninik mamak di Minangkabau.
2. Belum bahas nominal dan jumlah

Arisal mengungkapkan, ia belum membicarakan soal nominal insentif yang akan diberikan kepada para ninik mamak tersebut yang sudah menjalankan syarat yang diberikan.
"Untuk nominalnya nanti akan kami bahas dulu dengan Ketua LKAAM. Nanti akan kami informasikan kembali dan kami akan lakukan pemantauan terlebih dahulu," katanya.
Selain itu, Arisal juga belum mengungkapkan soal uang yang akan dikucurkan untuk memberikan insentif kepada para ninik mamak tersebut nantinya.
3. Dari mana anggarannya?

Arizal menegaskan, uang yang digunakan untuk pemberian insentif terhadap ninik mamak tersebut tidak berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ataupun APBN.
"Untuk uangnya nanti itu urusan saya. Nanti saya akan berdiskusi dulu dengan Ketua LKAAM. Yang jelas bukan dari APBD ataupun APBN," katanya.
Ia mengungkapkan, dana yang akan dikucurkan adalah uang pribadinya dan bukan merupakan dana aspirasi ataupun dana lainnya sebagai seorang anggota DPR RI.