Menko PMK Sebut Kenaikan Harga BBM Bagian dari Revolusi Mental

Palembang, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, masih menggaungkan revolusi mental untuk wilayah barat Indonesia. Menurutnya, Revolusi Mental yang digaungkan bukan hanya untuk mengubah suatu hal buruk menjadi baik.
Secara garis besar, revolusi mental diharapkan membawa masyarakat Indonesia di masa mendatang menjadi pribadi yang memiliki komitmen, integritas, serta kerja keras.
"Revolusi mental memang tidak mudah tetapi kita harus terus belajar untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik," ungkap Muhadjir di Palembang, Kamis (20/10/2022) kemarin.
1. Kenaikan BBM mendorong perubahan kultural
Muhadjir menjelaskan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan bagian dari revolusi mental. Pemerintah katanya ingin mengajak masyarakat lepas dari subsidi BBM yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumbuh semu.
Kebutuhan BBM di Indonesia saat ini mencapai 1,4 juta barel per hari, berbanding jatuh dengan produksi yang dilakukan 800.000 barel per hari. Lewat pengurangan subsidi, pemerintah berharap ada pengaruh bagi pola hidup masyarakat.
"Kita coba untuk mulai menjalankan perubahan kultural yang tentu efeknya akan lebih lama dibanding perubahan struktural," ungkap dia.