Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Masuk Musim Hujan, Sumsel Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi

Kejadian bencana hidrometeorologi di Sulsel dalam sepekan terakhir. (Dok. Pemprov Sulsel)

Palembang, IDN Times - Peralihan musim kemarau ke hujan di Sumatra Selatan (Sumsel) berpotensi menimbulkan bencana Hidrometeorologi. Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) berhati-hati dengan curah hujan tinggi.

"Kami menemui Gubernur menyampaikan terkait La Nina dan potensi curah hujan yang akan terjadi, sehingga perlu antisipasi lebih awal terkait dampak anomali curah hujan," ungkap Wandayantolis, Jumat (23/9/2022).

1. Banjir dan longsor perlu diwaspadai

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Wandayantolis mengungkapkan, BMKG memprakirakan musim hujan pada 2022 akan berlangsung ekstrem. Pihaknya mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersiap, terutama wilayah Sumsel yang rawan bencana.

Banjir dan longsor masih menjadi perhatian bagi daerah yang memiliki dataran tinggi dan rendah saat musim hujan. Ia mengharapkan Pemda menindaklanjutinya dengan mengingatkan masyarakat soal potensi bencana.

"Prediksi hujan masih sama seperti tiga tahun terakhir, berbeda dengan 2015 dan 2019 yang mengakibatkan banjir. Tapi tetap harus waspada. Kita aware agar dapat meminimalisir dampak musim hujan," ungkap dia.

2. Karhutla masih berpotensi di peralihan musim

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Meski peralihan musim sedang berlangsung, namun BMKG tetap mengingatkan potensi Hari Tanpa Hujan (HTH) masih terjadi di sebagian wilayah Sumsel. HTH tersebut masih berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Masih ada selingan hari tanpa hujan. Bisa 3-5 hari tanpa hujan, sehingga masih akan mengakibatkan munculnya hotspot di beberapa titik," beber dia.

3. BPBD minta seluruh sektor bersinergi

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah menjelaskan, prakiraan dari BMKG dapat menjadi peringatan pertama terkait peralihan musim. Musim transisi akan mendorong sinergi lintas sektor untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi.

"Kita tetap waspada dengan gejala hidrometeorologi. Kita juga tetap menginformasikan kepada seluruh sektor untuk tetap siaga dan mengantisipasi gejala tersebut," tutup dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Rangga Erfizal
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us